REPUBLIKA.CO.ID, Saat datang mengunjungi tempat makanan cepat saji yang mengedepankan pelayanan mandiri, bukan hal asing jika meja makan telah bersih ketika akan digunakan. Hanya saja, tempat tersebut bersih karena ada petugas khusus yang melakukan pembersihan setelah konsumen pergi.
Padahal, pelayanan mandiri mengedepankan agar konsumen dapat melakukan kegiatan makan tanpa perlu dibantu petugas, terkecuali di kasir. Tapi, pada kenyataannya, di Indonesia masih terbiasa meninggalkan bekas makanan di meja setelahnya.
"Kalau McD di luar negeri memang sudah ada kesadaran konsumennya setelah makan kemudian dia akan membawa nampan dan membuang di tempat yang sudah disediakan," ujar Associate Director of Marketing Caroline Kurniadjaja di Plaza Sarinah, Jakarta, Rabu (10/2).
Menurut Caroline, di Indonesia masih ada perbedaan kebudayaan atau kebiasaan. Membersihkan meja dianggap menjadi salah satu pelayanan yang diberikan oleh restoran sehingga harus ada petugas khusus untuk menangani bekas atau sisa makanan di meja.
Melihat perbedaan kebudayaan dan kebiasaan antarnegara, McDonald's Indonesia tetap memberikan tempat sampah yang gampang dilihat oleh konsumen. Tapi, tetap ada kru yang membersihkan meja dan mengangkat makanan ketika konsumem tidak membersihkan sendiri.
"Ekspektasi konsumen itu membersihkan tempat makanan termasuk setelah makan," ujar dia.
Kalau negara lebih maju seperti Amerika Serikat atau Jepang, menurut Caroline, sudah teredukasi sejak kecil jika selesai makan, maka tempat makan harus dibersihkan sendiri. Hal itu berlaku juga ketika makan di restoran cepat saji yang mengandalkan pelayanan mandiri.