REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Elton John mengaku musik selalu menyelamatkan hidupnya. Termasuk ketika dia kecanduan narkoba dan minuman beralkohol.
Pria berusia 68 tahun ini menceritakan, hampir selama tiga tahun ia mendekam dengan kehancuran dirinya yang terbesar. Mengurung diri di sebuah ruang dan mengkonsumsi narkoba dan meminum alkohol menjadi kebiasaannya.
Sepanjang itu, pelantun lagu "Benny and Jets", terkadang merasa hal tersebut merupakan kesalahan. Perilaku kecanduan dari dua barang itu merupakan hal yang buruk, hanya saja Elton mengaku saat itu begitu keras kepala untuk meminta bantuan kepada orang lain.
"Saya pikir salah satu malam saya ingat saya sedang duduk di sebuah hotel dan saya bermain "Don't Give Up" karya Peter Gabriel dan Kate Bush dan "Lost Soul" karya Bruce Hornsby dan kemudian saya bermain "The Enigma Variations" dan aku hanya menangis dan menangis dan menangis karena saya pikir,' Kau begitu sakit, kau begitu sakit, Anda ingin hidup 'dan aku pergi,' Ya tentu saja aku ingin hidup'," ujar pelantun tembang "Candle In The Wind" dikutip dari Femalefirst, Senin (1/2).
Elton merasa bermasalah dan terus meratapi nasib kecanduannya hingga putus asa, hanya musik yang menguatkan diri untuk tetap hidup. Dengan tetap bermain musik Elton meras tetap terus hidup.
Titik balik perubahan keyakinan Elton terjadi saat seorang remaja berusia 18 tahun, Ryan White meninggal dunia pada tahun 1990. Dia meninggal disebabkan tertular HIV dari transfusi darah yang tercemar.
"Saya pikir, 'Anak ini telah memiliki AIDS, dia punya itu sejak ia berusia 11 atau 12, dia tidak pernah mengeluh kepada siapa pun, dia begitu luar biasa, keluarganya adalah luar biasa. Enam bulan kemudian saya bersih," ujar Elton.
Semenjak itu Elton dapat terbebas dari belenggu narkoba dan kecanduan minuman keras. Dia sangat berterima kasih kepada keluarga Ryan White yang mengajarkan kehidupan. Tanpa Mereka, Elton merasa akan terus berkubang dalam kehidupan yang memalukan dan memuakkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
