Sabtu 16 Dec 2023 00:19 WIB

Sudah Rehab, Mengapa Mantan Pecandu Bisa Kembali Terjerat Narkoba?

Aktor Ammar Zoni kembali ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkoba.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pesinetron Ammar Zoni resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023) malam WIB.
Foto: ANTARA
Pesinetron Ammar Zoni resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Ammar Zoni kembali ditangkap polisi untuk ketiga kalinya karena dugaan penyalahgunaan narkoba. Kabar ini cukup mengejutkan karena Ammar diketahui baru saja bebas setelah menjalani hukuman penjara dan rehabilitasi.

Benarkah pecandu narkoba sulit untuk terlepas dari jeratan obat terlarang? Secara umum, masalah kecanduan narkoba membutuhkan penanganan yang holistik.

Baca Juga

Masalah kecanduan narkoba tidak bisa diatasi hanya dengan menjalani rehabilitasi. Setelah menjalani rehabilitasi, mantan pecandu narkoba juga membutuhkan dukungan dari pihak keluarga hingga masyarakat agar tidak kembali terjerat oleh godaan obat terlarang.

"Perlu diingat, (peran) tempat rehab hanya sebatas saat klien ada di tempat rehab. Pada saat keluar, dia harus dijaga oleh support system-nya," jelas Kepala Balai Rehabilitasi BNN Baddoka dr Iman Firmansyah SpKJ SH MH saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/12/23).

Sering kali, seorang mantan pecandu narkoba jatuh ke lubang yang sama karena tidak mendapatkan dukungan dari support system, seperti keluarga. Sebagai contoh, pihak keluarga menganggap sang mantan pecandu narkoba sebagai aib keluarga dan enggan memberikan dukungan karena sang mantan pecandu narkoba sudah menghabiskan banyak harta benda demi membeli obat terlarang.

Faktor lain yang dapat membuat mantan pecandu narkoba kembali menyalahgunakan obat terlarang adalah stigma negatif dari masyarakat. Tak jarang, mantan pecandu narkoba yang sudah selesai menjalani masa rehabilitasi dikucilkan oleh tetangga di sekitar rumahnya. Bahkan, anggapan miring mengenai mantan pecandu narkoba juga bisa membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan kembali.

"Stigma itu akhirnya membuat dia akan dekat kembali dengan pecandu yang lain, karena pecandu yang lain pasti akan menerima dengan riang gembira, apalagi bandar. Bandar lebih senang lagi, karena ATM-nya akan nambah kan kalau dia kembali (menggunakan narkoba) lagi," ungkap dr Iman.

Di samping itu, tak adanya kepercayaan yang terbangun antara pecandu dan tempat rehabilitasi juga bisa membuat mereka kembali menggunakan narkoba setelah menjalani masa rehabilitasi. Tanpa kepercayaan ini, sang pecandu mungkin hanya menganggap masa rehabilitasi sebagai sebuah program yang harus mereka jalani agar bisa bebas kembali ke masyarakat.

"Saat klien tidak percaya dengan tempat rehab, itu sia-sia. Karena dia merasa, 'ya sudah, saya masuk rehab ini karena ditangkap, diperintah masuk rehab, ya sudah saya jalanin aja, waktu selesai saya keluar'," lanjut dokter yang berpraktik di RS Sayang Bunda Makassar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement