REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) mengkritik musisi berinisial IF yang saat ini diam menyikapi berbagai krisis sosial. Organisasi binaan Tommy Soeharto ini menduga peran sebagai duta salah satu kementerian membuat musisi tersebut tak lagi vokal menyuarakan kritik lewat lagu, seperti yang dilakukannya di era Orde Baru.
"Heran, jangan karena sering dijadikan duta salah satu kementerian kemudian diam, padahal krisis di era sekarang benar-benar krisis asli yang mencekik rakyat, jangan jadi bisu Bos," kata Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) HMPI Tri Joko Susilo, Ahad (31/1).
Tri menyebut, salah satu kementerian begitu masif menggandeng IF sebagai duta. Dia menduga, IF akan dijadikan calon wakil presiden oleh ketua umum partai berwarna hijau berinisial MI.
Menurut dia, ini adalah tragedi. Seharusnya, kata dia, IF meniru seniman-seniman lain yang lurus, idealis, jujur, dan sesuai jiwa seniman serta apa adanya dalam melihat keadaan. "Ini tamparan bagi penggemar IF. Kita berharap bintang iklan salah satu merek kopi terkenal ini objektif supaya tidak ada yang menduga dia dulu kritis supaya terkenal," kata Tri menyindir.
HMPI akan membuat Indonesia kembali ke cita rasa "kopi kebangsaan", yakni kehidupan sejahtera dan bebas dari pemimpin penipu. HMPI ingin memberikan "kopi top" sesungguhnya yang diperlukan rakyat, yakni lewat kerja-kerja ekonomi kerakyatan dan kepedulian pada kearifan lokal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
