REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda yang suka bepergian ke Kepulauan Seribu bisa bergembira karena kini PT Pelni mengoperasikan kapal perintis menuju Kepulauan Seribu. Kapal perintis yang akan melayani rute ke Kepuauan Seribu itu adalah KM Sabuk Nusantara 46.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (27/1), mengatakan kapal perintis dengan tipe 200 DWT akan melintasi rute Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal--Red) - Pulau Untung Jawa - Pulau Pramuka - Pulau Tidung - Pulau Kelapa (pergi pulang/pp).
"Masyarakat di Kepulauan Seribu tidak lama lagi akan menikmati layanan kapal perintis," katanya.
Barata mengatakan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan rencananya akan meresmikan pelayaran perdana kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46 tersebut pada Kamis (28/1) di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, bersama Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Kapal perintis tersebut mampu mengangkut penumpang hingga 114 orang.
"Pengadaan kapal perintis ini merupakan upaya Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi kepada masyarakat dan untuk meningkatkan kapasitas sarana transportasi laut di Kepulauan Seribu yang selama ini masih terbatas aksesibilitasnya," katanya.
Menurut dia, saat ini kebutuhan jasa transportasi laut masyarakat di daerah Kepulauan Seribu cukup tinggi. Sementara, sarana transportasi laut yang melayaninya masih sangat terbatas.
Barata mengatakan, untuk membiayai pengoperasian trayek kapal perintis tersebut, Kemenhub telah menganggarkan dana kewajiban pelayanan publik (PSO) sebesar Rp 5,9 miliar yang berasal dari DIPA pada Satuan Kerja Sunda Kelapa, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
"Dengan beroperasinya KM Sabuk Nusantara 46 ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat di daerah Kepulauan Seribu dengan tarif yang terjangkau dan tetap memperhatikan aspek keselamatan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, diharapkan keberadaannya turut mendongkrak perekonomian masyarakat setempat yang ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri di daerah tersebut.