REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perayaan Tahun Baru Imlek 2567 masih dua pekan lagi. Namun, warga Peraya yang kebanyakan Warga Negara Indonesia (WNI) Keturunan mulai mempersiapkan penyambutan pergantian tahun kalender Cina. Pernak-pernik Imlek mulai terlihat mewarnai sejumlah sudut Kota Solo.
Nuansa perayaan Tahun Baru Imlek paling kental di kawasan Pasar Gede, di atas jembatan, dan tugu jam. Juga sepanjang Jalam Soedirman dan sekitar Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede. Di titik-titik itu, ratusan lampion khas dengan bentuk bulat berwarna merah menggelantung memerahkan kawasan tersebut.
Pernak-pernik lampion membuat pemandangan menjadi lebih indah. Banyak pengguna jalan menghentikan kendaraan, hanya sekadar untuk mengabadikan momen Imlek dan berfoto selfi atau swafoto."Konsep tahun ini berupa sarang laba-laba di tengah," kata Ketua Umum Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede, Henry Susanto, Senin (24/1).
Dia menargetkan pemasangan lampion selesai hari ini. Menurut Henry, lampion tahun ini akan lebih indah ketimbang tahun lalu. Selain konsep baru, jumlah lampion yang dipasang lebih banyak. Jika di tahun lalu satu lingkaran hanya terdiri 54 lampion, tahun ini satu lingkaran lebih banyak. "Tercatat 160 lampion. Total lampion yang dipasang kurang lebih 4.000 lampion," ujarnya.
Keindahan lampion tampak jelas saat malam hari saat lampu-lampu lampion dinyalakan mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB. Pemandangan akan semakin cantik dengan jaring laba-laba lampu LED yang ikut menyala.
Pemasangan lampion terus dikebut, agar seluruh lampion bisa terpasang tepat waktu. Hujan yang sering turun di malam hari, diakui sedikit menjadi hambatan pemasangan lampion. Hal ini mengingat pemasangan lampion hanya bisa dilakukan saat malam hari, pada saat arus lalu lintas sepi.