Rabu 20 Jan 2016 14:45 WIB

5 Tips Aman Menyelam di Hamparan Karang Taka Bonerate

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Indira Rezkisari
Taman Nasional Taka Bonerate merupakan pulau karang terbesar di Asia Tenggara sekaligus terbesar ketiga di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Maladewa.
Foto: Antara
Taman Nasional Taka Bonerate merupakan pulau karang terbesar di Asia Tenggara sekaligus terbesar ketiga di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Maladewa.

REPUBLIKA.CO.ID, Makna dari nama Taka Bonerate ialah 'Hamparan Karang di Atas Pasir'. Dari namanya saja, sangat jelas untuk menikmati keindahan tempat ini kita perlu menyelam mengampiri hamparan karangnya.

Memang tak mudah untuk bisa menyelam atau dalam bahasa lainnya terkenal dengan sebutan diving. Tapi tenang, ada beberapa tips penting dari instruktur selam Taka Bonerate, Ronal, agar kegiatan diving berlangsung menyenangkan.

“Sekalipun pemula dan belum memiliki lisensi diving, asal paham tipsnya, menyelam akan sangat menyenangkan,” ujar instruktur Diving Taka Bonerate yang telah menyelam sejak 2001 ini.

Memahami fungsi alat penyelam sangat penting. Self Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA) atau alat bernapas dalam air merupakan komponen penting dalam Diving. tanpa SCUBA, kegiatan diving tidak akan bisa dilakukan.

Bila Anda baru pertama kali menyelam ada beberapa tips yang penting diketahui.  

Tenang dan Yakin

Yakinlah bahwa diving bukan berarti tenggelam. Semua alat yang kita bawa justru akan memudahkan kita untuk kembali ke permukaan.

Memasang SCUBA

Memasang SCUBA yang baik sebenarnya harus dilakukan di air. Tapi bila tak dapat berenang, memasang SCUBA di daratan pun tak masalah.

(baca juga: Yuk, Berekowisata Mangrove di Pantai Baros Bantul)

Percaya dan Patuhi Instruktur

Ikuti semua aturan dari instruktur, bagaimanpun, mereka jauh lebih ahli dari kita. Misalnya penggunaan simbol sebagai cara berkomunikasi di dalam air. Seperti, bentuk lingkaran dari jempol dan telunjuk untuk menyatakan ‘OK’.

Sedangkan tanda jempol ke kiri artinya belok kiri, ke kanan belok kanan, ke atas naik ke permukaan ke bawah artinya menyelam. Menggoyangakan pergelangan tangan yang terbuka telungkup artinya ada ‘masalah’.

Ekualising Atau Membuang Udara dari Telinga

Menurut Ronal, telinga kita akan selalu sakit setiap beberapa menit saat menyelam. Hal itu disebabkan karena tekanan kepada gendang telinga sangat kencang. Gendang telinga yang menahan air tak masuk ke dalam kepala tertekan hebat ketika menyelam. Untuk menanganinya, kita perlu menutup hidung rapat-rapat lalu menekan udara yang ada. Hal ini akan membuat posisi gendang telinga yang awalnya cembung ke dalam akan kembali rata.

Tak Perlu Takut

Instruktur yang menemani kita saat diving adalah para dive master berlisensi. Mereka umumnya paham benar dengan ketakutan dan kewaswasan kita. Namun dengan ketenangan, mereka akan menuntun kita. Termasuk dengan menganjurkan agar penyelam pemula tidak diving di kedalaman lebih dari 5 meter.

“Ingatlah tujuan kita diving, yakni untuk mencari kesenangan. Jangan sampai percuma hanya karena perasaan grogi yang justru membuat diving menjadi pengalaman yang tak ingin dikenang,” kata Ronal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement