Senin 18 Jan 2016 07:53 WIB

Peneliti: Banyak Anak Bikin Awet Muda!

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Mungkin apa yang dilakukan orang zaman dulu benar dengan memiliki banyak anak. Studi menyebut orang tua dengan anak banyak lebih awet muda.
Foto: wikipedia
Mungkin apa yang dilakukan orang zaman dulu benar dengan memiliki banyak anak. Studi menyebut orang tua dengan anak banyak lebih awet muda.

REPUBLIKA.CO.ID, Pepatah bahwa banyak anak banyak 'rezeki' mungkin ada benarnya juga. Pasalnya, baru-baru ini peneliti Simon Fraser University menemukan bahwa banyak anak dapat membuat wanita lebih awet muda.

Sebelum mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti Simon Fraser University melakukan penelitian terhadap 75 wanita penduduk asli Guatemala. Para peserta penelitian tersebut berasal dari dua pedesaan yang berdekatan di Guatemala. Kepada 75 wanita tersebut, tim peneliti mengumpulkan data jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita-wanita tersebut.

Dari data tersebut, tim peneliti kemudian berusaha untuk mencari benang merah antara jumlah anak yang dilahirkan dengan laju penuaan biologis pada wanita. Salah satu cara yang dilakukan untuk menemukan benang merah tersebut ialah dengan melihat panjang dari sel telomere pada ke-75 wanita peserta penelitian melalui sampel air liur dan DNA dari bagian dalam pipi dengan alat khusus.

(baca: Ini Tanda-tanda Anak Punya IQ Tinggi)

Sel telomere dapat ditemukan di setiap ujung untaian DNA manusia. Sel ini dapat menunjukkan bagaimana sel-sel dalam tubuh menua. Semakin panjang sel telomere yang terdapat dalam DNA, semakin baik pula bagi tubuh, khususnya mengenai perlambatan penuaan dan umur panjang. Setelah mengambil sampel pertama, tim peneliti kemudian mengambil sampel yang sama dari 75 wanita tersebut 13 tahun kemudian.

Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa wanita yang melahirkan lebih banyak anak dengan keduanya dalam keadaan selamat memiliki sel telomere lebih panjang. Hal ini menunjukkan bahwa melahirkan lebih banyak anak membuat penuaan biologis wanita menjadi lebih lambat.

Tim peneliti juga menyimpulkan hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan melalui dua faktor. Salah satu faktornya, terang tim peneliti, ialah wanita-wanita di penduduk asli pedalaman Guatemala menerima dukungan sosial dari teman dan kelarga mereka saat hamil dan melahirkan. Hal ini memungkinkan wanita menjaga kondisi jaringan tubuhnya dan memperlambat proses penuaan biologis.

Faktor lainnya, tim peniliti mengatakan hormon esterogen memiliki peranan penting. Tingkat hormon esterogen akan meningkat secara signifikan ketika wanita hamil. Hormon yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh ini dipercaya para peneliti dapat membantu sang ibu terlindungi dan melawan risiko pemendekkan sel telomore, dikutip dari Malay Mail Online, Senin (18/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement