REPUBLIKA.CO.ID, Jepang memiliki jumlah lansia sekitar 10 persen dari total penduduk atau 40 juta orang. Sedangkan Indonesia memiliki 10 sampai 15 juta lansia dari 250 juta penduduk.
Usia lansia Jepang usia rata-rata 80 tahun sementara Indonesia 72 tahun. "Ini menandakan negara maju anak makin sedikit, lansia makin banyak dan taraf kehidupan makin baik," ujar Komisaris PT Global Ichsan Mandiri, Mart Peters Simanjuntak, pengelola day care lansia Graha Ichsan.
Peters menjelaskan di Jepang orang tua atau lansia diurus oleh tenaga terdidik. Jepang juga memiliki pengalaman baik dalam menangani lansia. Mereka punya program baik untuk lansia.
Sedangkan di Indonesia lansia hanya diurus pengasuh atau pembantu. Padahal mengurus lansia butuh kesabaran dan pemahaman yang tepat.
Orang tua di usia senja membutuhkan kebahagiaan, sosialisasi dan termasuk pergaulan. Karena itu Peters membuat day care yang juga bisa menitipkan lansia.
(baca: 5 Manfaat Selai Kacang untuk Kesehatan Anda)
Direktur PT Global Ichsan Mandiri, Yanti Muliawati, di Day Care Graha Ichsan yang juga seorang psikolog menjelaskan masalah orang tua atau lansia pada umumnya adalah kesepian. Ini jika anak-anaknya sudah menikah dan sibuk bekerja. Mereka juga terkadang merasa tidak diperhatikan, tidak punya teman. Bahkan ada juga yang menjadi penjaga cucu.
Menurutnya, masalah ini menyebabkan orang tua menjadi stres. Karena jika tidak, dampak stress itu menyebabkan lansia mudah pikun emosi meledak dan stroke bahkan meninggal saat itu juga.
Karena itu butuh sosialiasi, butuh perkumpulan sesama lansia. Mereka butuh teman, butuh bicara. "Lansia pada umumnya ingin punya grup tersendiri, sama-sama lansia dan ingin melakukan kegiatan dengan orang seusianya," ujarnya.
Bagi Anda yang ingin tahu apakah orang tua Anda stres atau tidak caranya mudah. Ajak mereka ngobrol dan tanyakan apa yang mereka rasakan saat ini. "Kalau mereka tidak bisa jawab, itu tandanya lansia mulai stress," ujarnya.