REPUBLIKA.CO.ID, Orang-orang umumnya berpikir perselisihan kecil antara kakak adik di masa kecil, seperti berebut mainan, berbagi kamar tidur, menarik perhatian ayah dan ibu adalah hal biasa. Tak jarang hal-hal tersebut terus meluas hingga usia mereka beranjak dewasa, bahkan dalam kondisi terparah cemburu antara keduanya bisa membahayakan hubungan dalam keluarga, seperti dilansir dari Livestrong belum lama ini.
1. Pola asuhan
Peneliti Universitas Brigham Young, Jeremy Boyle berpendapat orang tua berperan besar menciptakan kecemburuan di antara saudara kandung. Pengaruh tersebut terdiri dari tiga kategori, harapan, pujian, dan pilih kasih.
Pertama, orang tua biasanya menaruh harapan pada anak-anak mereka. Kegagalan salah seorang anak untuk memenuhi harapan ini tak jarang memiliki konsekuensi buruk kala saudara lain justru bisa memenuhi harapan tersebut.
Kedua, orang tua kadang suka memuji dan membandingkan anak-anak mereka satu sama lain. Anak tak suka jika dicap anak malas, terutama ketika kakak atau adik mereka disebut anak rajin. Orang tua dalam hal ini bisa dianggap pilih kasih.
Anak yang malas bisa menilai saudara-saudaranya ambisius ingin mendapatkan perhatian, waktu, dan uang lebih dari orang tua. Perasaan seperti ini jika berlangsung terus menerus akan berlanjut hingga dewasa.
2. Membangun hidup baru
Adik kakak biasanya menganggap satu sama lain adalah teman terdekat. Biasanya, ketika mereka beranjak dewasa, rasa memiliki dalam kehidupan bersama tetap ada.
Ketika kakak atau adik harus berumah tangga, kakak bisa saja tak menyetujui pasangan pilihan si adik atau sebaliknya. Pada saudara perempuan, di antara mereka bisa merasa menemukan pasangan terbaik adalah persaingan. Hubungan yang erat bisa berubah menjadi drama drastis dalam semalam.
3. Komunikasi jelas
Saudara bisa bekerja sama untuk mengatasi rasa cemburu satu sama lain melalui komunikasi. Ini penting untuk menjaga ikatan yang kuat. Saling berbagi cerita dan meluangkan waktu untuk mendengarkan saudara Anda itu penting.
Berhenti menghakimi saudara dengan kata-kata, misalnya "Mengapa kamu melakukan itu?" Usahakan bersuara dengan nada netral, sehingga hubungan persaudaraan tetap terselamatkan.