Jumat 01 Jan 2016 05:40 WIB

Tiga Makanan Aditif Berbahaya untuk Anak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Anak makan
Foto: Republika/Prayogi
Anak makan

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak bahan makanan yang berkontribusi terhadap obesitas dan masalah kesehatan lain pada anak.

Mereka adalah bahan umum yang dijual, namun tak disadari orang tua saat membelinya. Mungkin karena harganya yang murah atau kurangnya pengetahuan orang tua akan produk ini.

Orang tua dan anak dapat dimanipulasi oleh iklan pemasaran cerdik dari perusahaan makanan. Solusinya orang tua harus membaca label dan komposisi makanan yang tertulis di kemasan makanan yang Anda beli.

Berikut adalah tiga makanan aditif berbahaya yang perlu dihindari anak, dilansir dari Livestrong.

Sirup jagung tinggi fruktosa

Sirup jagung tinggi fruktosa, pengganti gula yang dimodifikasi secara genetik. Ini adalah bahan murah yang diproduksi perusahaan makanan untuk menghemat biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan.

Pemanis buatan ini pertama kali diperkenalkan di Amerika pada 1982.

Sejak itu, kelebihan berat badan anak-anak di AS mencapai dua kalilipat dan tiga kali lipat pada remaja. Orang-orang dewasa ramai menderita diabetes tipe-2.

Sebuah studi di Pricenton University pada 2010 memberikan sirup jagung befruktosa tinggi kepada tikus. Profesor Bart Hoebel yang menjadi salah satu peneliti menyebutkan seluruh tikus yang menjadi obyek penelitian menjadi gemuk. Ketika ditambah lagi mereka diberi makanan tinggi lema, maka berat badannya meningkat ekstra.

Minyak terhidrogenasi dan lemak trans

Tidak semua lemak buruk untuk Anda, namun semua ilmuwan setuju bahwa lemak trans adalah pembunuh berbahaya.

Menggunakan minyak terhidrogenasi parsial atau lemak trans adalah cara industri makanan untuk meningkatkan usia pakai atau lamanya usia penyimpananan makanan, sehingga meningkatkan profit dan pada akhirnya menempatkan anak Anda dalam bahaya.

Jika Anda mengonsumsi lemak trans, kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Kedelai isolat

Kedelai secara alami justru menyehatkan, namun masalahnya adalah kedelai isolat dan diproses secara kimia. Kedelai isolat perlu diwaspadai orang tua. Menurut The Soyfoods Association of America, kedelai isolat sudah dipisahkan dari komponen alami kedelai itu sendiri.

Caranya periksa label makanan dalam kemasan yang Anda beli. Konsumen sering tertipu dengan iklan yang membuat mereka percaya bahwa kedelai dalam kemasan yang mereka makan sehat, misalnya protein bars, meal replacement shakes, dan kedelai untuk bahan diet lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement