REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Objek wisata di wilayah Bandung Selatan mulai dibanjiri wisatawan sejak dua hari menjelang perayaan natal. Wisatawan diprediksi bakal terus berdatangan hingga dua hari setelah perayaan tahun baru.
Staf Pemasaran Objek Wisata Kawah Putih di Kecamatan Rancabali, Dedi Heryana menuturkan, pengunjung kawah putih mengalami peningkatan drastis dari biasanya. Peningkatan ini sudah mulai dirasakan sejak sepekan menjelang perayaan natal.
"Biasanya di hari biasa, pengunjungnya ini 1.000 sampai 2.000 orang per hari," tutur dia, Ahad (27/12). Namun, kali ini, di hari-hari menjelang perayaan natal dan tahun baru, pengunjungnya sempat mencapai 7.000 dalam sehari. Paling sedikit, kata dia, mencapai 3.000.
Bahkan, ia menargetkan, di musim libur panjang natal dan tahun baru ini, total wisatawan yang datang yakni mencapai 20 ribu orang. Menurut dia, target ini realistis karena tahun lalu pun menargetkan total wisatawan dengan angka tersebut.
Kata Dedi, meski saat ini sudah memasuki hujan, tapi tetap tidak menurunkan jumlah wisatawan yang ingin merayakan tahun baru di wilayah Bandung Selatan, seperti Ciwidey dan Rancabali. Dalam kondisi banyaknya wisatawan ini, kenyamanan fasilitas di Kawah Putih pun ditingkatkan.
Mulai dari toilet, selter, terminal pengangkut penumpang dan yang lainnya. "Rambu-rambu di area wisata ini juga kita tambahkan agar pengunjung bisa melihatnya," kata dia.
Dedi menambahkan, pengunjung yang datang ke Kawah Putih pun beragam asalnya. Ada yang dari wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumatera, hingga turis mancanegara asal Singapura, Malaysia, Tiongkok dan Eropa.
Sementara itu, Staf Bagian Humas dan Informasi Kolam Air Panas Alami Walini di Rancabali, Herman Rubiana, menuturkan, total pengunjung yang datang ke objek wisata pemandian air panas di musim libur natal dan tahun baru ini mencapai 2.000 sampai 3.000 orang per hari. Kalau di hari biasa, total pengunjung per harinya hanya mencapai 500 sampai 1.000 orang.
Menurut dia, memang terjadi peningkatan, tapi tidak terlalu besar. Kondisi ini terjadi karena dipengaruhi kemacetan arus kendaraan di jalan yang menuju ke Bandung selatan. Kata dia, jika tidak terjadi kemacetan, tentu total pengunjungnya bisa mencapai 5.000 orang, bahkan lebih.
"Karena macet, jadi banyak yang pulang lagi," kata dia. Dampak adanya kemacetan di jalan yang menuju ke objek wisata di Bandung selatan ini juga membuat calon pengunjung membatalkan tempat yang sudah dipesannya.