REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehangatan dalam diri seorang ibu menjadi hal penting dalam tumbuh kembang anak. Sumber kasih sayang yang melekat antara ibu dan anak menjadi kehangatan yang diperlukan.
Pakar tumbuh kembang anak Dwi Hastuti menjelaskan, kehangatan yang diberikan ibu mulai terasa sejak hari pertama janin berada dalam kandungan. Jika dalam kehamilan ibu sudah tidak menikmati proses kehamilannya, maka akan berpengaruh pada tumbuh kembang selanjutnya.
"Kalau ibu tidak senang jika anaknya lahir, maka kehangatan tidak ada," ujar Dwi pada acara seminar "Revolusi Mental oleh Keluarga Indonesia diawali Sejak Anak Usia Dini" di Gedung BKKBN, Jakarta, Kamis (17/12).
Ikatan antara ibu dan anak merupakan ikatan psikologi seumur hidup. Sehingga apa pun yang dirasakan ibu akan berdampak pada anaknya, terutama ketika anak masih di usia dini.
"Pembentukan emosi sejak janin memiliki indra pendengaran. Pendengaran anak berkembang di rahim ibu bisa merasakan pada yang dirasakan ibu," kata Dwi.
Untuk menjaga kehangatan terus terjalain, maka ibu penting membangun emosi positif. Mulai dari periode hamil, pemberian ASI selama dua tahun, hingga anak terus berkembang menjadi remaja.