REPUBLIKA.CO.ID, Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, meminta agar Muslim tak boleh masuk AS. Komentarnya sontak menimbulkan reaksi dari warga dunia.
Padahal Trump bukannya pebisnis yang tidak punya kepentingan di negara-negara dengan populasi Muslim besar di dunia. Setidaknya ada lima negara berpopulasi mayoritas Muslim yang masuk dalam rencana pembangunan hotel Trump terbarunya.
Musim gugur ini Trump Hotel mengumumkan akan membuka resor di Jawa Barat dan Bali. Sedangkan di Dubai ia akan membuka dua lapangan golf dan hotel mewah di Azerbaijan pada tahun depan.
Perusahaan Trump mengatakan properti di Jawa Barat akan dibangun dan bisa membangkitkan kawasan yang dulu menjadi destinasi wisata lokal. Sedangkan hotelnya di Bali akan merefleksikan budaya lokal.
Berapa nilai pembangunan hotel tersebut belum diketahui. Tapi pembangunan hotel Trump di Vancouver, Kanada, menghabiskan biaya 360 juta dolar AS.
Di Dubai Trump membangun International Golf Club Dubai yang berdampingan dengan Trump World Golf Club Dubai. Di sana akan ada lapangan dengan 18 lubang yang dirancang oleh Tiger Woods.
Trump ditaksir Forbes memiliki kekayaan 4,5 miliar dolar AS memang ingin melarang Muslim masuk AS. Tapi ia tidak berencana mengurangi aksi bisnisnya di negara-negara Muslim.
Putri Trump, Ivanka Trump, yang menjadi kepala pengembangan dan akusisi bisnis hotelnya, mengatakan Dubai adalah prioritas utama kelompok bisnis Trump. Bahkan mereka mencari kesempatan berbisnis hotel di kawasan Arab lain seperti Abu Dhabi, Qatar, dan Saudi Arabia.
Ivanka lewat situs pribadinya menunjukkan pula kunjungannya ke hotel di Baku, Azerbaijan. Negara ini memiliki populasi Muslim 90 persen dengan komunitas Muslim Syiah terbesar dunia kedua setelah Iran. Rencananya hotel Trump di sana buka Januari 2016.
Komentar Trump tentang Islam membuat sejumlah nama besar menolak menginap di properti Trump. Aktris pemeran Xena Warrior Princess Lucy Lawless mengatakan tidak akan pernah menginap lagi di hotel Trump. Dia menulis di Twitter, 'saya biasa menginap di hotel Trump. Tapi tidak lagi. Boikot #Trump Hotel."
Khlalaf Al Habtoor, miliuner asal Uni Emirat Arab yang berbasis di Dubai, pembangun bandara Dubai dan sejumlah hotel mewah di sana merupakan penyokong Trump. Tapi ia mengaku sudah salah melakukan itu.
"Saat dia bicara soal Muslim, menyerang Muslim... Saya harus akui saya salah menyokong Trump," katanya. "Ia menciptakan kebencian antara Muslim dan AS."
Dia mengatakan lagi, kelompok ekstrimis seperti ISIS akan berterima kasih pada Trump atas komentarnya. Dan hal tersebut sangat berbahaya bagi Amerika, dikutip dari Telegraph, Jumat (11/12).
(baca juga: Dijadwalkan Bertemu Donald Trump, PM Israel Pusing Kepala)