Jumat 11 Dec 2015 09:04 WIB

Identitas Rawan Dicuri, Ini Tips Belanja Daring Aman di Musim Liburan (Bagian 1)

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Belanja online di sebuah situs.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja online di sebuah situs.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Belanja daring (online) di musim liburan seperti sekarang bisa jadi petaka akibat pencurian identitas. Menumpahkan marah pada laman belanja daring pun nampaknya tak berguna.

Kementerian Hukum AS melalui Biro Statistik Hukum melaporkan, pada 2014 ada 17,6 juta orang mengalami pencurian identitas dan sebagian besarnya berhubungan dengan akun perbankan (38 persen) atau kartu kredit (42 persen).

Life Science, Jumat (11/12), memberi beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan agar bisa menikmati belanja daring dengan aman.

 

1. Gunakan Frase Password yang Kuat

Menurut lembaga keamanan perangkat lunak, SplashData, password paling populer di 2014 adalah 123456, password dan 12345. Menggunakan password semacam itu makin membuka peluang para peretas (hacker) mengambil identitas Anda.

Para peretas juga makin maju dengan melancarkan serangan kamus dimana mereka mencari kata yang paling banyak dicari di kamus daring. Mereka juga menggunakan tabel kata untuk menebak password.

Gunakanlah karakter khusus, angka atau frase gabungan huruf dan angka untuk membuat password.

 

2. Kunci Ganda

Ada baiknya Anda memiliki dua otentifikasi, melalui surat elektronik dan sms. Ini dibutuhkan untuk membuat Anda selalu tahu melalui sms saat akun daring Anda sedang dibuka.

 

3. Waspadai Jaringan Nirkabel Gratis

Pikir lagi jika Anda hendak membeli hadiah menggunakan jaringan nirkabel (wi-fi) gratis di kedai kopi. Jaringan nirkabel yang tidak aman rawan dimanfaatkan pengguna lain.

Para peretas bisa dengan mudah mengumpulkan data yang bertebaran di jaringan itu. ''Jika ingin berbelanja daring, lakukan di jaringan yang terproteksi,'' kata Kepala Edukasi Identitas sebuah perusahaan jasa pengamanan identitas LifeLock, Paige Hanson.

 

4. Buka Mata

Banyak orang mengira mereka tidak rentan tertipu. Tak sedikit orang yang langsung membuka tautan atau memberi informasi atas pertanyaan yang nampaknya berasal dari suatu bank atau perusahaan.

Hanson menyarankan agar tautan atau pertanyaan itu diperhatikan saksama. Jika ragu, sebaiknya lakukan konfirmasi pada instansi bersangkutan. Anda juga perlu cermat membuka laman yang nampak serupa atau punya kesamaan nama dengan laman jual beli terkenal.

 

Baca juga: Identitas Rawan Dicuri, Ini Tips Belanja Daring Aman di Musim Liburan (Bagian 2)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement