Rabu 02 Dec 2015 10:53 WIB

Cegah Sexting Dimulai Saat Orang Tua Berikan Gadget

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Emoji
Foto: ist
Emoji

REPUBLIKA.CO.ID, Remaja masa kini mengenal dunia digital dengan sangat baik. Berkirim foto, pesan, gambar, atau emoji alias emoticon lucu sudah jadi bagian hidup sehari-hari.

Penggunaan emoji bahkan selalu terselip dalam setiap percakapan remaja di dunia maya. Emoji tapi bukan sekedar gambar mengekspresikan diri.

Parental communication specialist di HARA Parenting, Hana Yasmira, mengatakan emoji kini kerap disalahgunakan sebagai cara membicarakan seks. Menurutnya penggunaan emoji untuk membicarakan seks lewat gadget atau sexting terjadi karena perkembangan zaman.

Untuk mengatasinya, orang tua harus membekali anaknya ilmu pengetahuan. Tujuannya agar anak tidak terjerumus pada perilaku seks di luar nikah atau seks bebas.

Cara mencegahan perilaku ini seharusnya sudah ditanamkan sejak awal anak diizinkan menggunakan gadget. Cara mencegahnya dikenal sebagai dasar lahirnya IRules di luar negeri. Sedang di Indonesia mulai ada sejak 2006 lewat kampanye 'Jangan Bugil di Depan Kamera'.

(baca: Waspadai Bahaya Sexting Remaja dengan Emoticon)

“Ini sebenarnya relevan untuk mencegah kebiasaan sexting karena sejak awal anak sudah tahu bahwa mereka harus berpikir sebelum mengunggah sesuatu atau merekam sesuatu di gadget-nya, sebab apa yang sudah terkirim ke dunia maya pasti akan terus tersimpan di sana,” tutur Hana kepada Republika.co.id.

Itulah mengapa penting sekali bagi orang tua untuk membekali anak-anaknya dengan pengetahuan yang benar sebelum memberikan mereka perangkat teknologi. Ia hanya bisa menghimbau kepada orang tua untuk lebih dulu menatar anaknya sebelum memberikan gadget kepada mereka.

“Ini yang seringnya luput dilakukan oleh para orang tua kita. Padahal orang tua di Amerika saja yang notabene kita anggap lebih liberal, masih perlu menegakkan IRules kepada anak-anaknya,” jelasnya.

Kalau anak sudah paham dan tahu tentang batasan dan aturan yang ditetapkan oleh orang tuanya, maka masalah sexting tidak akan menjadi momok. Karena anak akan mampu menjaga perilaku dirinya sendiri meski tidak diawasi orang tua. “Ini PR-nya,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement