Senin 30 Nov 2015 12:53 WIB

Nutella Tolak Cetak Nama ISIS pada Botol Khususnya

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Nutella, selai cokelat dengan citarasa kacang hazelnut.
Foto: EPA
Nutella, selai cokelat dengan citarasa kacang hazelnut.

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu merek selai cokelat terkemuka, Nutella, memproduksi edisi khusus Make Me Yours yang memungkinkan nama pelanggannya untuk dicetak pada kemasan selai cokelat ini sebagai pengganti tulisan "Nutella". Akan tetapi, Nutella menolak ketika seorang gadis bernama Isis ingin mencetak namanya pada kemasan khusus tersebut.

Orang tua dari Isis, Heather Taylor, mengatakan bahwa ia sempat mencoba untuk membuat edisi khusus Make Me Yours ini dengan mencetak nama anaknya sebagai sebuah kejutan. Akan tetapi Toko Myer di Shellharbour, Australia, menolak permintaan Heather untuk mencetak nama anaknya, Isis, pada kemasan karena nama tersebut sama dengan grup teroris ISIS.

"Saya sangat marah atas hal ini," ungkap Heather.

Heather merasa marah karena merasa nama anaknya dianggap sebagai sesuatu hal yang kotor. Ditolaknya permintaan tersebut, lanjut Heather, menunjukkan bahwa toko tersebut menganggap nama anaknya dapat memberi kesan negatif.

(baca: Mau Bebas Kanker? Jangan Panggang Roti Terlalu Nama)

Nama Isis yang diberikan kepada anaknya juga diakui Heather sempat membawanya pada situasi sulit. Semenjak ISIS muncul, Heather mengaku menghindari anaknya dari berbagai berita mengenai ISIS untuk menjaga perasaannya. Selain itu, Heather juga mengaku, setelah nama kelompok ISIS mengemuka, ia harus berhati-hati dalam memanggil anaknya di muka umum agar tidak menarik perhatian.

Meski Heather sudah menunjukkan keberatannya, Toko Myer tetap menolak permintaan Heather untuk mencetak nama anaknya pada kemasan khusus Nutella tersebut. Perusahaan pembuat Nutella juga tetap pada pendiriannya untuk tidak mencetak nama Isis pada kemasan khususnya sebagai bentuk konsistensi atas perlawanan terhadap kelompok ISIS.

"Seperti halnya kampanye lain, perlu ada konsistensi dalam berbagai hal untuk dilakukan," ujar perwakilan perusahaan yang memproduksi Nutella, dikutip dari News.com.au, Senin (30/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement