Senin 23 Nov 2015 12:55 WIB

Studi: 1 dari 10 Ayah Baru Alami Sindrom Baby Blues

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ayah baru pun mengalami sindrom baby blues
Foto: Dailymail.co.uk
Ayah baru pun mengalami sindrom baby blues

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Australia menemukan bahwa kegelisahan pada masa kelahiran bayi kerap melanda para ibu-ibu baru. Akan tetapi, kegelisahan yang dikenal sebagai sindrom baby blues ini juga ternyata berisiko dialami juga oleh ayah baru.

Para peneliti menilai risiko mengalami sindrom baby blues bagi para ayah baru juga hampir sama besar seperti risiko terhadap para ibu baru. Peneliti kesehatan mental dari Australian National University, Liana Leach, melakukan penelitian terhadap 43 kasus berbeda sebelum akhirnya mengambil kesimpulan tersebut.

Kasus-kasus yang dipelajari Liana menunjukkan bahwa kegelisahan sebelum dan setelah proses melahirkan hampir sama dengan depresi. Kondisi gelisah yang timbul dari sindrom baby blues ini, terang Liana, dapat menjangkit satu dari 10 pria.

Liana mengatakan perbandingan tersebut merupakan setengah dari risiko yang mungkin dialami oleh wanita. "Memiliki bayi merupakan momen besar untuk menyesuaian diri bagi sebagian besar orang tua, karena itu, normal jika orang tua merasa gugup (saat dan setelah kelahiran)," jelas Liana.

Akan tetapi, rasa gugup yang kemudian berkembang menjadi kegelisahan akan menjadi masalah jika terjadi dalam waktu lama. Terlebih jika kegelisahan tersebut menghambat berbagai kegiatan sehari-hari yang seharusnya dapat dilakukan dengan normal.

Liana mengatakan kegelisahan tersebut memiliki ciri di mana orang tua merasa gelisah hampir sepanjang waktu, cepat marah, dan terlalu khawatir akan keamanan bayi mereka. Sedangkan ciri secara mental ditunjukkan dengan detak jantung yang cepat, berkeringat, susah tidur dan kurang nafsu makan.

Bagi orang tua yang mengalami sindrom baby blues, Liana menganjurkan agar mereka mendatangi dokter untuk mendapatkan penanganan. Menurut Liana, penting bagi pasangan suami-istri, khususnya yang baru mendapatkan bayi, menjaga kesehatan mental mereka.

"Para pasangan harus peka dengan kesehatan mental mereka sejak masa kehamilan," ujar Liana.

Baca juga:

Ini Beragam Manfaat Mentimun untuk Kecantikan Anda

Orang Tua Jangan Katakan Ini Kepada Pasangan Baru

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement