Pribadi ekstrovert cenderung ingin mempengaruhi dunia luar dan menyukai perhatian serta ingin semua orang memperhatikannya saat menghadapi masalah. Dia juga cenderung mendapat energi saat berkumpul bersama teman-temannya.
"Kebutuhan dasar ekstrovert itu feeling dan fokus ke subjek, bukan ke masalahnya," kata Deborah. Sebaliknya si introvert, justru menikmati kesendirian dengan hanya memiliki sedikit teman namun berkualitas.
Lalu, bila mengalami masalah dengan pasangan, ia hanya ingin mereka berdua saja yang tahu.
"Kelihatannya seperti antisosial. Kebutuhan dasarnya ke pemikiran. Ia ingin dipahami pemikirannya dan fokus ke masalah, bukan subjeknya," kata dia.
Deborah mengatakan, tulisan tangan adalah hasil interaksi banyak struktur dan sirkuit di otak sehingga itulah mengapa jika orang tidak memiliki tangan, seseorang masih bisa menulis menggunakan kaki, mulut atau bahkan anggota tubuh lainnya.
"Karena semua digerakkan oleh otak, maka tulisan tangan bisa dianalisa untuk melihat karakter kepribadian penulisnya," pungkas Deborah.