Jumat 04 Dec 2020 09:14 WIB

Vs Tekan Keyboard, Menulis Bikin Otak Lebih Aktif

Menulis di atas kertas dapat membantu daya ingat anak yang lebih baik.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak menulis. Menulis atau mencatat kembali hasil pembelajaran di buku tulis tetap penting dilakukan selama pembelajaran jarak jauh.
Foto: pixabay
Anak menulis. Menulis atau mencatat kembali hasil pembelajaran di buku tulis tetap penting dilakukan selama pembelajaran jarak jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penggunaan gawai oleh anak selama proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak dapat terhindarkan. Cara ini merupakan sebuah inovasi terbaik dalam memberikan pemerataan informasi ilmu pengetahuan dan komunikasi ke seluruh daerah di Indonesia.

Akan tetapi, terlalu lama waktu melihat layar memicu dapat gangguan konsentrasi. Sebaliknya, menulis secara konvensional di atas kertas membantu daya ingat anak yang lebih baik.

Baca Juga

Menurut psikolog Marcelina Melisa MPsi, menulis atau mencatat kembali hasil pembelajaran di buku tulis tetap penting dilakukan. Menulis dengan menggunakan pena atau pensil di buku tulis justru lebih banyak mengaktifkan panca indera.

Ketika menulis, yang terlihat memang seperti hanya tangan yang bergerak. Padahal, menulis dengan pena atau pensil juga telah mengasah banyak sensor lainnya.

“Dibandingkan mengetik dengan keyboard, melihat huruf yang ditulis tangan langsung jadi membuat anak melihat kemampuan sendiri, bisa evaluasi. Kemampuan mengenali bentuk huruf juga berbeda. Di keyboard sudah ada, sementara di kertas, anak jadi dari nol. Anak butuh dari nol, jangan yang dibantu-bantu,” kata Marcelina dalam webinar “Pentingnya menjaga minat menulis anak” bersama SiDu, disimak di Jakarta, Kamis (3/12).

Menulis mempunyai manfaat besar yang dapat meningkatkan kemajuan cara berpikir anak ke depannya. Menurut Marcelina, menulis setidaknya memiliki tiga manfaat utama, yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih kreativitas, serta dapat meningkatkan daya ingat melalui metode belajar memahami sambal menulis pelajaran

Melalui aktivitas menulis, anak terbiasa untuk mengontrol gerakan motorik dengan tekanan yang sesuai serta memiliki persepsi visual yang baik. Anak juga mengembangkan imajinasi dan kreativitas melalui ide tulisan.

Sementara itu, merangkum atau membuat catatan pelajaran dengan gaya penulisan personal dapat meningkatkan daya ingat dibandingkan jika anak hanya membaca dan menghafal. Jika anak terbiasa untuk membuat rencana penulisan dengan memaparkan ide, belajar menulis sesuai dengan ide utama setiap paragraf, serta menganalisis cara penulisan, maka kemampuan menulis secara sistematis akan terlatih.

Pentingnya aktivitas menulis daripada mengetik dengan keyboard ini pun diperkuat oleh sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Audrey van der Meer pada tahun 2017. Penelitian yang menggunakan teknologi Electroencephalography (EEG) itu merekam dan melacak aktivitas gelombang otak saat anak melakukan kegiatan mengetik dan menulis dengan pena di atas buku tulis.

Hasil dari penelitian Van der Meer mengungkapkan bahwa otak anak-anak lebih aktif saat menulis dengan pena ketimbang keyboard. Tulisan tangan memberikan otak lebih banyak ruang untuk mengingat.

Kegiatan Ayo Menulis Bersama SiDU telah melibatkan 60 ribu murid dari 300 sekolah dasar di Jabodetabek. Tidak hanya untuk murid, namun SiDU juga ingin menjadi mitra bagi orang tua, guru, dan pemerintah dalam mengembangkan kebiasaan menulis anak Indonesia.

"Diharapkan dapat membantu meningkatkan kompetensi generasi masa depan Indonesia untuk mampu bersaing secara global dan berkontribusi dalam membangun dunia menjadi lebih baik lagi,” kata Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Sinar Mas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement