Selasa 17 Nov 2015 17:45 WIB

Tekan Penelantaran Bayi, PSAA Laksanakan Pengasuhan Balita

Rep: C97/ Red: Winda Destiana Putri
Bayi
Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guna menekan penelantaran bayi, Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) DIY mulai menerapkan progran pengasuhan untuk balita.

Padahal sebelumnya pengasuhan di PSAA DIY hanya diperuntukan bagi anak di atas usia lima hingga 18 tahun. Kepala PSAA DIY, Endang Iriyanti menuturkan, hingga saat ini ada 10 balita berusia di bawah dua tahun yang diasuh di PSAA Sleman.

Sementara balita di atas dua tahun ada lima anak. Selain itu ada dua anak di atas usia dua tahun yang diasuh di kantor PSAA Gunungkidul.

"Sejak tahun ini kami menjalankan program asuh untuk balita. Karena ternyata banyak juga bayi yang terlantar," kata Endang saat ditemui di kantor dinasnya, Selasa (17/11).

Menurutnya balita yang ditangani di PSAA merupakan rujukan dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota atau Provinsi DIY. Salah satunya rujukan yang baru terjadi minggu lalu mengenai kasus penelantaran anak berusia empat tahun bernama Raihan.

Raihan diduga ditelantarkan orang tuanya dengan cara dititipkan ke warga Yogyakarta pada 2 November. Namun hingga 9 November, Raihan tidak juga diambil orang tuanya. Sehingga pihak yang dititipi melaporkan keberadaan Raihan ke Dinsos DIY.

"Sekarang baru proses assesmen. Hasilnya baru keluar lima hari lagi. Tapi tergantung kondisi juga. Karena dulu ada anak yang hasil assesmen orang tuanya baru diketahui setelah tiga tahun," papar Endang.

Selain balita, PSAA DIY juga mengasuh anak dan remaja. Endang mengemukakan permasalahan anak asuh di tempatnya cukup kompleks. Di antaranya ditelantarkan orang tua, kekerasan keluarga, kehamilan tidak diinginkan, dan hasil penjaringan Dinas Sosial DIY.

Endang menjelaskan sebelum tahun 2012, PSAA masih menerima pengasuhan anak dengan latar belakang ekonomi lemah. Banyak orang tua yang sengaja menitipkan anaknya ke panti karena tidak mampu menyekolahkan buah hatinya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) No.33 tentang Standar Pengasuhan Anak, sejak 2012 PSAA DIY tidak lagi menerima pengasuhan dengan alasan ekonomi lemah. Sebab pengasuhan terbaik bagi anak-anak ada di lingkungan keluarganya.

Adapun total anak asuh di PSSA Bimomartani, Ngemplak berjumlah 85 anak, 50 persennya berasal dari Sleman. Sementara pengasuhan di Panti Gunung Kidul sebanyak 42 anak.

Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sleman, Is Cahyawati, mengatakan pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan PSAA DIY untuk perlindungan anak. Bahkan UPT-nya pernah mengirimkan rujukan ke PSAA pada 2013.

"Anak itu kami titipkan dianggap tidak aman dari keluarganya, sebab kelahirannya merupakan hasil hubungan di luar nikah," kata Is.

Selain itu, UPT P2TP2A juga mengirimkan rujukan ke PSAA jika ada orang tua yang melahirkan bayi namun merasa bingung untuk pengasuhannya.

Is mengatakan orang tua ibu bayi mungkin merasa malu dan takut dengan kondisi anggota keluarganya. Sehingga untuk sementara waktu bayi yang dilahirkan anak mereka dititipkan di PSAA.

"Tapi penitipan ini ada batas waktunya. Maksimal satu bulan," ujar Is. Jika dengan berjalannya waktu orang tua mau mengambil bayi tersebut, tentunya diperbolehkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement