Senin 16 Nov 2015 12:37 WIB
Serangan Teror Paris

Turis Masuk Prancis Jalani Pemeriksaan Ketat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Penumpang mengantre pemeriksaan polisi perbatasan Prancis di Bandara Charles de Gaulle, (14/11). Menyusul teror di Paris pemerintah memperketat pemeriksaan bahkan menutup perbatasan Prancis.
Foto: EPA
Penumpang mengantre pemeriksaan polisi perbatasan Prancis di Bandara Charles de Gaulle, (14/11). Menyusul teror di Paris pemerintah memperketat pemeriksaan bahkan menutup perbatasan Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Prancis memberlakukan pengamanan ketat di sejumlah kawasan perbatasan negara, menyusul serangan teror yang terjadi di ibu kota Paris, Jumat (13/11) lalu. Kebijakan tersebut membawa dampak cukup signifikan terhadap kegiatan wisata di negeri itu.

Seperti diinstruksikan oleh Presiden François Hollande, para petugas keamanan diminta untuk memeriksa paspor atau dokumen identitas setiap wisatawan yang masuk ke Prancis secara teliti. “Pengetatan pengamanan itu dilakukan sebagai langkah preventif menjelang diselenggarakannya Konferensi Perubahan Iklim PBB dijadwalkan akan dimulai pada 30 November di Paris,” tulis Forbes, Senin (16/11).

(baca: Atraksi Wisata Paris Berkabung Hingga Selasa)

Banyak tempat wisata di Prancis yang ditutup pada Ahad kemarin. Selain itu, sejumlah tempat hiburan musik dan olahraga juga berhenti beroperasi sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.

Beberapa objek wisata yang ditutup sementara itu antara lain adalah Disneyland Paris, Menara Eiffel, dan Museum Louvre. Selain itu, semua museum kota setidaknya juga ditutup selama akhir pekan.

“Pemerintah Prancis telah meminta pemeriksaan keamanan tambahan dan ini dapat menyebabkan penundaan penerbangan sepanjang hari,” tulis pihak manajemen British Airways melalui rilis yang disampaikan pada akhir pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement