REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ormas Oi, Rosana alias Yos, menegaskan bahwa organisasi yang beranggotakan para penggemar Iwan Fals tidak akan bersinggungan dengan dunia politik.
"Oi tidak berpihak kemana pun. Oi memang ormas tetapi tidak berpolitisi. Kalau ada anggota Oi yang bersinggungan dengan politik, saatnya pisah dengan Iwan Fals," kata Yos, di Jakarta, Kamis (12/11).
Yos mengaku kerap jengah dengan berbagai pemberitaan yang menyebut bahwa Iwan Fals dan Oi terjun ke dunia politik, termasuk memihak Presiden Joko Widodo. Apalagi menjelang Pilpres beberapa waktu lalu, Jokowi pernah menyambangi rumah Iwan. "Masa orang mau Assalamualaikum tidak kita terima," ujar Yos.
Yos mengaku hingga saat ini masih banyak tawaran politik yang mencoba menggoda Oi. "Tawaran luar biasa. Pernah ada oknum menggunakan Oi untuk kepentingan partai, tetapi langsung diserang oleh Oi dari berbagai daerah di Indonesia dengan cara macam-macam. Akhirnya dia malu sendiri dan minta maaf," jelas Yos.
Saat ini, lanjut Yos, terdapat setidaknya 10.000 anggota Oi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam kegiatannya, Yos mengatakan bahwa Oi lebih berkomitmen untuk berkontribusi terhadap alam dan lingkungan hidup.
"Kami komitmen jagain alam. Sekarang tidak usah ngomongin Indonesia kalau buang sampah tidak sembarangan, mengolah sampah saja masih sulit," tutur Yos.
Banyak aktivitas Oi yang jauh dari sorotan media salah satunya adalah kegiatan pengolahan sampah dibawah naungan Oi di wilayah Bekasi Timur. Di sana, anggota Oi melakukan pemilahan sampah dan mengolah sampah organik menjadi pupuk. Selain itu, terdapat pula toko yang menjual kompos serta alat untuk biopori. "Kami juga rutin menggelar kegiatan donor darah tiga kali dalam setahun," ungkap Yos.