REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru menyebutkan, memasak menggunakan wajan besi ternyata dapat meningkatkan kandungan zat besi pada makanan kita secara cukup signifikan. Hal itu seperti diungkapkan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Indian Journal of Pediatrics, baru-baru ini.
Di satu sisi, temuan tersebut tampak menguntungkan bagi orang-orang yang membutuhkan tambahan zat besi dalam asupan hariannya. Akan tetapi, di sisi lain, hal itu sekaligus jadi peringatan bagi orang-orang yang memiliki kelebihan zat besi dalam tubuhnya, apalagi jika mereka sudah terbiasa memasak makanannya dengan wajan besi.
Ahli gizi asal New York AS, Jessica Cording menuturkan, orang dengan gangguan hemokromatosis turunan sebaiknya tidak memasak makanan menggunakan wajan besi. Hemokromatosis adalah gangguan genetik yang mana tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan sehingga menyebabkan tubuh kita mengalami kelebihan zat besi.
Gejala penyakit hemokromatosis biasanya timbul pada kisaran usia 30 dan 50 tahun. Gejala pertama biasanya akan terlihat jelas seperti merasa lemah dan lelah, nyeri pada sendi, serta nyeri pada perut.
“Jika Anda berisiko memperoleh terlalu banyak asupan zat besi, sebaiknya Anda tidak memakai wajan besi ketika memasak. Sebagai gantinya, gunakanlah wajan berbahan stainless steel,” ujar Cording menyarankan, seperti dikutip Huffington Post, Kamis (12/11).
Menurut studi yang diterbitkan dalam Indian Journal of Pediatrics, makanan yang dimasak dengan wajan besi bisa menyerap zat besi 16 persen lebih banyak dibandingkan makanan yang dimasak dengan wajan antilengket (teflon). “Dari semua jenis masakan yang ada, makanan asam paling banyak menyerap zat besi. Itu dikarenakan vitamin C yang terkandung di dalamnya ikut meningkatkan penyerapan zat besi selama proses memasak,” kata Cording lagi.