Kamis 12 Nov 2015 07:19 WIB
Hari Ayah Nasional

Ayah Edy: Sekarang Zamannya Team Work Mengasuh Anak

Rep: C30/ Red: Indira Rezkisari
Foto: Republika/Wihdan

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah bukan masanya lagi seorang istri hanya berkutat mengasuh anak, membersihkan  rumah, dan memasak.  Tidak sedikit  wanita yang justru memilih menjadi wanita karier dan meraup penghasilan yang setara dengan suaminya bahkan lebih.

Begitu juga dengan para suami, tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk melakukan pekerjaannya di rumah demi untuk lebih dekat dengan anak-anak mereka. Namun bagaimana jika keduanya sama-sama memilih untuk bekerja di luar rumah?

"Sekarang ini bukan lagi zamannya ayah cari uang ibu jaga anak. Sekarang ini zamannya team work," ujar praktisi pendidikan anak Edy Wiyono, sekaligus penggagas komunitas parenting Ayah Edy, kepada Republika.co.id.

Kerja sama yang baik ini yang nantinya akan menghantarkan pada hubungan keluarga yang tetap rukun dan harmonis. Jadi, kesibukan keduanya bukan lagi menjadi alasan tanggung jawab mendidik anak dilimpahkan kepada pengasuh atau asisten rumah tangga.

Menurut Ayah Edy, mencari pengasuh anak yang benar-benar menyukai anak-anak saat ini sangat susah.  Pihak yang dipercaya dari keluarga, misalnya kakek dan nenek, tidak bisa dipasrahkan penuh mengurus anak yang masih kecil. Yang terbaik bisa dilakukan adalah menggalang kerja sama orang tua, membagi waktu dan bergantian memantau anak.

"Kalau sama-sama kerja, kita lihat bagaimana waktu luang masing-masing. Bekerja apa, di mana, dari jam berapa sampai jam berapa. Maka akan ditemukan waktu kosong, ayahnya bisa di rumah mengawasi dan istrinya di kantor. Tapi kalau keduanya sedang sama-sama di kantor, nah ini harus dibicarakan betul dan harus segera disepakati membuat aturan, kalau tidak nanti rumah tangga justru malah ribut terus," ujarnya.

Jika keduanya sama-sama berangkat pukul 06.00 pagi dan pulang pukul 19.00 malam, Edy menyarankan supaya keduanya bernegosiasi untuk membuat aturan. Penghasilan siapa yang paling besar, dia yang menjadi tiang utama selebihnya hanya tiang penyangga. Karena, jika tiang utama sama-sama berdiri maka anak-anak yang akan berantakan.

"Katanya kita cari uang buat anak, maka harus ada tiang utama dan tiang penyangga saja,” ujarnya.

Ia menganjurkan, istri yang pindah atau mencari pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Sehingga bisa sambil memantau perkembangan anak sambil berbisnis, atau bila ada pengasuh yang membantu istri juga bisa memantau kerja pengasuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement