REPUBLIKA.CO.ID, Biskuit dari Spillers & Bakers merupakan salah satu bagian dari perlengkapan darurat sekoci Titanic.
Saat kapal tenggelam, sekoci menjadi tumpuan keselamatan para penumpang. Biskuit itu pun merupakan makanan utama.
Siapa sangka, biskuit itu disimpan oleh James Fenwick, seorang penumpang kapal SS Carpathia, yang membantu korban Titanic lebih dari 100 tahun yang lalu tersebut. Dan kini, biskuit itu jadi yang tertua di dunia.
Dalam sebuah lelang di Henry Aldrige & Son, Inggris, biskuit paling tua dan bersejarah ini sudah terjual ke seorang kolektor asal Yunani seharga 23 ribu dolar AS atau setara Rp 313 juta. Sehingga selain menjadi yang tertua, biskuit ini bisa dikatakan menjadi biskuit termahal.
"Ini sangat luar biasa, karena biskuit ini mampu bertahan sampai saat ini sejak peristiwa dramatis, tenggelamnya kapal laut terbesar yang merenggut nyawa 1.500 orang," kata juru lelang Andrew Aldrige kepada Salisbury Journal, dikutip dari Mashable Rabu (28/10).
Sama seperti biskuit lainnya, biskuit dari Titanic ini berbentuk persegi dengan lubang-lubang di bagian dalam biskuitnya.
Namun intinya bukan terletak pada biskuitnya, melainkan nilai sejarah dari biskuit tersebut. Ini bukanlah barang bersejarah dari Titanic yang pertama dijual.
Sebelumnya, sebuah foto gunung es yang menenggelamkan Titanic lebih dari 100 tahun yang lalu, yang diambil oleh sebuah penumpang kapal perahu yang berlalu setelah kecelakaan itu juga dijual sekitar 32 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 436 juta.