REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara terbaik untuk menarik konsumen usaha kuliner di Indonesia adalah dengan menyajikannya secara halal dan sehat. Hal inilah yang diterapkan Donat Madu Cihanjuang Outlet Jagakarsa, sehingga saat ini bisa meraup puluhan juta rupiah.
Usaha yang didirikan Agoes Wibisana (48) pada 2011 silam ini sudah mendapatkan cap halal dari Majelis Ulama’ Indonesia (MUI). Namun, pada saat ini masa berlakunya sudah habis. “Saat ini kami sedang memproses perpanjangan cap halal dari MUI, dan masih menunggu,” kata Manager Donat Madu Cihanjuang Oulet Jagakarsa, Adhe Soegiharti (52) kepada Republika.co.id, di Jakarta, Senin (5/10).
Adhe yang merupakan kakak Agoes mengatakan, usahanya ini merupakan usaha sampingan adiknya yang saat ini menjabat direktur di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pupuk cair di Jakarta. Karena itu, yang mengurus Donat Madu saat ini adalah Adhe.
“Setiap empat hari kita melakukan tester, terkait kadar minyaknya dan berpori atau tidak, saya tidak mau membahayakan pelanggan,” ungkap Adhe.
Selain itu, Adhe juga selalu mengatakan kepada sembilan karyawannya untuk selalu menjaga kebersihan saat membuat donat madu atau pun saat melayani pelanggan. “Kita suruh minta mereka menggunakan topi, sehingga ketika membuat makanan keringatnya tidak mengucur ke dalam adonan. Dan mereka harus pakai sarung tangan atau mencuci tangannya selama 10 menit. Kita sangat menjaga kesehatan pelanggan,” tegasnya.
Selain itu, dalam menjalankan usaha ini, Adhe juga menerapkan kode etik bahwa tidak boleh antar karyawan menjalin hubungan asmara. Jika melakukannya, maka akan diskor satu bulan, dan jika terjadi kedua kalinya maka akan langsung dipecat. “Kebanyakan perusahaan saat ini menerapkan ini,” tutupnya.