REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Seorang turis asal daratan Cina yang tengah berkunjung ke Hong Kong tewas, Selasa (20/10) kemarin. Korban yang merupakan pria berusia 53 itu diketahui meninggal setelah mencoba melerai pertengkaran yang terjadi di dekat sebuah toko perhiasan di kota itu.
Pertengkaran terjadi antara dua orang perempuan yang merupakan pemandu wisata dan turis. Hal itu disebabkan karena sang turis tak ingin membeli barang apapun di toko perhiasan tersebut.
Pihak kepolisian setempat mengatakan saat insiden terjadi, korban tengah melerai pertengkaran. Namun, secara tiba-tiba ada sekelompok orang yang menyeret ia dan turis wanita tersebut ke jalan, serta memukuli keduanya.
Atas kasus itu, polisi telah menangkap sebanyak empat orang. Salah satunya adalah si pemandu wisata.
Insiden ini juga mendapat teguran dari pihak pariwisata Cina. Mereka meminta agar penyelidikan atas hal itu segera dilakukan.
"Kami berharap pihak Hong Kong dapat segera melakukan investigasi dan melakukan langkah lebih efektif untuk melindungi hak-hak wisatawan Cina," ujar pihak pariwisata Cina dalam sebuah pernyataan, dilansir Financial Times, Jumat (23/10).
Selama ini, wisatawan Cina merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi utama di Hong Kong. Namun, sebagian masyarakat di pulau bekas jajahan Inggris itu cenderung memusuhi wisatawan yang datang dari daratan Cina.
Sementara, dewan pariwisata Hong Kong juga telah mulai melakukan penyelidikan apakah agen travel dari pemandu wisata yang menjadi tersangka terlibat penuh dalam insiden ini. Selain itu, pihaknya juga akan melihat apakah selama ini tur tersebut beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.