Rabu 21 Oct 2015 10:20 WIB

Tiga Hal Ini Bantu Proses Lahiran Lebih Mudah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Dokter melakukan pemeriksaan janin secara ultrasound pada ibu hamil.
Foto: wikipedia
Dokter melakukan pemeriksaan janin secara ultrasound pada ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah memasuki usia kehamilan sembilan bulan, wanita hamil biasanya ingin segera melahirkan. Ingin cepat-cepat melihat anaknya, menggendongnya serta menyusuinya. Mereka berharap bisa melahirkan dengan mudah, singkat dan cepat.

Dalam kondisi tertentu, harapan wanita hamil ini biasanya kandas. Ia sulit melahirkan bahkan hingga usia kehamilan menginjak 42 minggu. Sungguh mendebarkan. Di sisi lain memang ada yang dipermudah, mereka melahirkan secara normal, lancar, mudah, cepat dan singkat.

Laman Huffingtonpost, Rabu (21/10), memberikan tiga langkah yang harus dilakukan wanita hamil agar bisa melahirkan singkat dan cepat. Tips tersebut disarankan oleh seorang bidan, Tracey Owen. Ketiga hal ini harus dilakukan selama kehamilan.

Latihan fisik

Menurut Owen wanita hamil juga harus menggerakan badannya. Karena ini akan membantu Anda lebih sehat. Ketika Anda sehat, maka Anda bisa dengan mudah melahirkan bayi Anda. Namun, sebelum melakukan latihan fisik, sangat penting bagi Anda memastikan olahraga apa saja yang tepat untuk tahap kehamilan Anda. Tanyakan kepada dokter Anda untuk memutuskannya.

Berdiri tegak lurus

Nah, untuk langkah satu ini terdengar sangat mudah dilakukan bukan?  Berdiri tegak lurus. “Menjelang akhir kehamilan Anda, lebih banyak berdiri tegak lurus akan lebih baik,” jelas Owen. Mengapa? Ini akan membantu gravitasi atau gaya berat mendorong bayi Anda turun ke tempat seharusnya untuk menemukan jalan lahir. Owen menyarankan lakukan ini untuk berjalan atau duduk tegak lurus di atas sebuah birthing ball.

Makan yang baik

“Menjaga kesehatan Anda yang optimal selama masa kehamilan akan mendiring Anda pada arah yang benar untuk melahirkan bayi dengan cepat dan mendapatkan bayi yang sehat,” jelas Owen. Owen merekomendasikan makan sayuran beradun hijau, roti, susu dan sereal yang difortifikasi dengan zat besi dan asam folat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement