Senin 19 Oct 2015 01:25 WIB

Eros Djarot Tobat Buat Film Terkait G-30-S/PKI

Red: Ilham
Eros Djarot
Foto: dokrep
Eros Djarot

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Budayawan yang juga seorang politikus Eros Djarot mengingatkan para produser film di Indonesia untuk tidak pernah menyentuh dan membuat film yang mengangkat kisah seputar Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI.

Eros yang aktif di Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarno Putri dan Partai Nasionalis Bung Karno berpartisipasi sebagai pembicara dalam diskusi Politic in Film, yang diadakan dalam rangkaian Frankfurt Book Fair yang berlangsung di Deutsches Filmmuseum, Frankfurt, Sabtu malam.

Dalam acara diskusi bersama Sutradara film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Angga Dwimas Sasongko, Eros mengakui film yang dibuat dengan tema politik tidak akan populer, meskipun Indonesia dalam masa kependudukan Jepang dulu, film digunakan sebagai alat politik.

"Film semata-mata hanyalah alat hiburan," ujar pendiri dan Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) dan Nominator Mike Burke's Award, BBC documentary Competition.

Erros Djarot lahir di Rangkasbitung pada tahun 1988 menjadi Sutradara Terbaik untuk film Tjoet Nja' Dhien dan pencipta original soundtrack film Badai Pasti Berlalu. Sutradara film Kantata Takwa ini merasa kecewa karena pada tahun 2008 film Lastri yang disutradarainya tidak dapat diselesaikannya karena diadaptasi dari buku Suara Perempuan Tragedi '65' karya Ita F. Nadia.

"Banyak kendala yang saya hadapi," ujar Erros Djarot kepada Antara London.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement