REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah Anda bahwa jangkrik dan ulat, mengalahkan ayam dan steak sebagai sumber terbaik dari protein dan nutrisi?
Sulit memang mendapatkan sumber gizi dari segigit serangga yang hidup di belakang rumah. Namun, menurut sebuah studi baru dalam European Journal of Clinical Nutrition ulat, jangkrik, cacing, lebah, dan binatang kecil lain lebih bergizi dibandingkan dengan sepotong daging steak atau ayam.
Para peneliti di Oxford University menguji enam jenis serangga yang tersedia secara komersil. Mereka menemukan bahwa di semua enam pilihan, 100 gram binatang kecil (kira-kira 200 jangkrik), sebenarnya mengandung ebih banyak protein, energi, kalsium dan vitamin daripada 100 gram ayam, steak, atau daging lainnya.
Yummi..?
Entomophagy istilah ilmiah untuk makan binatang kecil. Pilihan ini, dikutip dari laman Shape, sebenarnya sangat ramah lingkungan. Sedangkan produksi ternak atau unggas membutuhkan banyak waktu, uang, dan investasi ekologi (ternak perlu 1,3 miliar ton biji-bijian setiap tahun dalam rangka untuk menggemukkannya dan memenuhi kebutuhan manusia). Serangga hanya butuh hari untuk bertumbuh dan cukup murah untuk mempeliharanya.
Meski menyantap serangga terkesan aneh, di beberapa bagian dunia serangga adalah makanan yang tergolong normal. Seperti semut di Brazil, belalang berlapis cokelat di Meksiko, dan jangkrik goreng di Thailand.
Di AS, tepung jangkrik telah dipasarkan untuk beberapa waktu dan ada bahkan seluruh buku masak yang ditujukan untuk memanggang binatang atau serangga kecil, seperti The Eat-a-Bug Cookbook, Revisi: 40 Cara Masak Jangkrik, Belalang, Semut, Air Bugs, Spider, Lipan, dan Kin dan juga termasuk resep seperti White Chocolate and Wax Worm Cookies dan Deep Fried Tarantula.
Apakah Anda berniat mencoba?