Jumat 16 Oct 2015 07:07 WIB

'Pembebasan Visa Harus Diikuti Perbaikan Infrastruktur Pariwisata'

Visa
Foto: ABCNews
Visa

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pembebasan visa kunjungan bagi 90 negara harus diikuti perbaikan infrastruktur pariwisata di Indonesia dan lebih khusus di daerah-daerah.

"Pembebasan visa terhadap 90 negara ke Indonesia semoga berdampak positif lebih cepat," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Peter Jabos di Manado, belum lama ini.

Kebijakan pemerintah Indonesia yang memberikan kebebasan visa tersebut, harus diikuti oleh perbaikan infrastruktur pendukung supaya wisatawan mancanegara (wisman) tidak kecewa saat berkunjung ke Indonesia.

Dan, katanya, jangan sampai wisman yang datang ke negara kita merasa jenuh dan bosan dengan infrastruktur yang kurang menunjang. Pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Agus T Poputra mengatakan pembebasan visa juga baik untuk meningkatkan kunjungan wisman.

"Namun hal tersebut akan sia-sia jika pelaku pariwisata dan pemerintah tidak mengemas paket pariwisata secara baik," katanya.

Dia mengatakan jika pemerintah tidak melakukan pembenahan objek-objek wisata, serta tidak melakukan promosi yang memadai maka kebijakan pemerintah ini akan tidak memberikan manfaat.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Bunaken Yusak Pontoh mengatakan salah satu yang perlu diperhatikan pemerintah yakni Taman Laut Bunaken yang mampu menggaet kunjungan wisman yang lebih banyak.

"Infrastruktur di Taman Laut Bunaken belum memadai sepenuhnya, sehingga perlu sentuhan langsung dari pemerintah baik pusat maupun daerah," jelasnya.

Dia menjelaskan jika infrastruktur di lokasi wisata di Sulut semakin baik maka kunjungan wisman pasti meningkat dan otomatis pertumbuhan ekonomi akan naik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement