Jumat 16 Oct 2015 06:20 WIB

Ricci Bulu, Hingga Tarian Tradisional Segarkan Penutupan Festival Timoresia 2015

Malam Penutupan Festival Timoresia 2015 di Lapangan Umum, Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur
Foto: Dok: Panitia Acara Festival Timoresia 2015
Malam Penutupan Festival Timoresia 2015 di Lapangan Umum, Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antusias masyarakat Kabupaten Belu, Atambua, sontak menjadi sangat meriah. Penampilan Ricci Bulu dalam malam penutupan Festival Timoresia 2015 mambu menberikan hiburan segar masyarakat Atambua.

Bertempat di Lapangan Umum, Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur, perayaan Festival Timoresia yang telah dihelat sejak Senin (12/10) silam resmi ditutup.

Memadukan unsur budaya dan pariwisata serta event olahraga, membuat wisatawan maupun warga sekitar dapat melihat persamaan antara Indonesia dan Timor Leste, tepatnya yang berada di wilayah perbatasan yakni Timor Barat.

"Festival ini berawal untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di wilayah perbatasan kedua negara. Lambat laun, Festival Timoresia berkembang menjadi destinasi wisata yang juga bertujuan meningkatkan hubungan dan kerjasama di kedua belah pihak negara," kata Hendri Karnoza selaku Kabid Promosi Wisata Buatan dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id Kamis (15/10) malam.

Selain itu masih dikatakan oleh dia, Kementerian Pariwisata dalam hal ini mendukung acara ini guna mendongkrak Atambua sebagai destinasi wisata perbatasan yang bisa mendatangkan wisatawan dari dalam maupun luar. Kehadiran Ricci Bulu and friend yang merupakan artis dari Jakarta sebagai bentuk dukungan dari Kemenpar guna menyemarakkan acara ini.

"Kami datangkan artis, musik, hiburan untuk memberikan suasana penutupan yang meriah. Membuat warga senang dengan musik, mereka terhibur dan pulang dengan raut gembira," kata dia menjelaskan.

Tak hanya itu, Festival Timoresia 2015 juga membawa pesan yang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni menjaga hubungan antar dua negara yaitu Indonesia dan Timor Leste.

"Kegiatan ini upaya mempromosikan Atambua, NTT yang merupakan wilayah perbatasan untuk menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste. Juga merupakan kegiatan yang dilakukan tahunan di kawasan perbatasan demi melestarikan budaya dan tentunya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia," kata dia menambahkan.

Festival Timoresia 2015 dihelat pada 12 hingga 15 Oktober 2015. Ajang yang memasuki tahun ke-7 penyelenggaraanya ini berlangsung di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Festival ini melibatkan masyarakat dari dua negara di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Pelbagai kegiatan digelar mulai dari Lari Atambua 10k, Karnaval Budaya serta tidak ketinggalan pameran produk-produk lokal Timor Leste dan Indonesia.

Kegiatan ini dapat mempromosikan NTT khususnya Atambua dan wilayah perbatasan dan sekitarnya, menjalin hubungan kekerabatan antara Indonesia dan Timor Leste, menciptakan kegiatan tetap tahunan di kawasan wilayah perbatasan, meningkatkan pergerakan kunjungan wisata serta melestarikan budaya dan menggali kembai sejarah. Serta meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara kedua negara terutama dibidang kebudayaan dan pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement