Ahad 11 Oct 2015 16:46 WIB

Ini Kenapa 1.000 Hari Pertama Anak Sangat Penting

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi merupakan cikal bakal dari dari seorang anak. Saat bayi kurang mendapatkan asupan nutrisi baik, kemungkinan besar dia akan menjadi anak yang kurang cerdas. Hal ini karena pertumbuhan otak sejak kecil sangat menunjang perkembangan seorang anak menuju dewasa.

Selain kecerdasan, kekurangan nutrisi juga membuat seorang anak kurang dalam perkembangan fisik. Anak akan bisa mengalami'Stunting'. Stunting adalah keadaan tinggi badan di bawah standar pada umur tertentu yang akhirnya memperbesar risiko seseorang terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan stroke di usia dini.

Bahkan Indonesia saat ini disebut masuk dalam lima negara dengan jumlah stunting terbesar setelah India, Cina, Nigeria, dan Pakistan. Untuk menghindari ini semua,  periode seribu hari kehidupan, mulai dari masa pembuahan hingga anak berusia dua tahun menjadi masa periode emas.

Pada masa ini, akan terjadi perkembangan otak bayi yang sangat pesat. Intervensi gizi pun penting untuk mencegah keadaan ini, caranya dengan memerhatikan keadaan gizi pada perempuan yang akan hamil.

Dokter Spesialis Kandungan Dr. dr. Ali Sungkar Sp.OG(K) menjelaskan, periode emas dalam kehidupan si kecil dimulai dari masa kehamilan hingga usia menginjak tahun kedua. Periode ini merupakan waktu yang sangat krusial, karena periode ini sangat kritis, senstif dan tidak dapat diulang kembali.

Dengan masa yang tidak dapat terulang, peran penting orang tua sangat dibutuhkan pada periode tersebut. Orang tua dituntut untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar, yaitu perlidungan, stimulasi fisik serta kasih sayang. Ketiga hal ini diperlukan untuk memastikan tumbuh kembang si kecil.

Menurut Ali, saat janin memasuki minggu ke-delapan, otak akan mulai berkembang. Selain itu janin mulai memperlihatkan mata, pangkal kaki dan pertumbuhan lainnya. Dengan kata lain, bila terlambat memberikan asupan nutrisi mulai dari kandungan, maka janin yang dikandung bisa tumbuh tidak optimal. Artinya saat janin kurang mendapatkan nutrisi, maka bisa berdampak pada gizi buruk si bayi.

"Kalau asupan nutrisinya jelek, maka perkembangan otak, pertumbuhan dan masa otot hinga komposisi tubuh pun bisa ikut jelek. Ini bisa menghambat tumbuh kembang si Kecil," ungkap Ali.

Dia mengungkapkan, dalam dua tahun pertumbuhan awal merupakan periode kritis bagi yang buah hati. Dalam masa ini, si kecil mendapatkan periode otak paling sensitif. Dalam kurun waktu ini, sirkuit jaringan otak anak terbentuk 50-80 persen, dan periode ini hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement