REPUBLIKA.CO.ID, Meski ilmu pengetahuan telah maju dibandingkan beberapa dekade lalu, namun masih banyak masyarakat awam yang belum paham ataupun sadar betapa pentingnya zat besi. Terutama zat besi untuk kebutuhan ibu dan anak. Padahal, zat besi merupakan salah satu komponen penting yang diperlukan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang membuat penderitanya lemas dan lesu. Pada ibu hamil, kekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan janin, termasuk otak dan syaraf. Di Indonesia, sekitar 50 persen ibu hamil diperkirakan mengalami kekurangan zat besi. Sekitar 40 persen wanita dan 35 persen anak prasekolah mengalami anemia.
Anemia termasuk bisa mengakibatkan bayi lahir prematur. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya zat besi pada ibu hamil. Banyak pula kasus dimana kadar hemoglobin bayi rendah ketika lahir. “Itu salah satu alasannya adalah kekurangan zat besi dari si ibu semasa hamil,” ujar dr Tommy Joesoef MM, Direktur Rumah Sakit Hermina Arcamanik.
Tommy berharap makin banyak ibu yang mengerti pentingnya zat besi di masa kehamilan. Meskipun begitu, ia menilai pengetahuan dan kesadaran para ibu mengenai pentingnya zat besi sudah mulai meningkat dibandingkan sepuluh tahun ke belakang.
“Sekarang dengan banyaknya informasi dan edukasi yang diberikan oleh jajaran kesehatan, kesadaran para ibu sudah mulai meningkat. Mereka tahu zat besi itu adanya di makanan apa saja, kandungannya di mana saja,” ujar Tommy.