REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jangan mengaku pencinta kopi kalau tidak tahu cara minum kopi yang benar. Minum kopi terkadang hanya dikaitkan dengan gaya hidup saja.
Tidak ragu mengeluarkan selembar rupiah pecahan 50 ribu untuk segelas kopi. Namun tidak minum kopi sesuai esensinya. "Kopi saat ini bergeser hanya untuk memenuhi gaya hidup, mengikuti tren," kata Ronald Prasanto, barista sekaligus latte art artist, ditemui dalam acara peluncuran Nescafe Dolce Gusto Drop di Jakarta belum lama ini.
Duduk santai di coffee shop untuk menikmati secangkir kopi tidak menjadi masalah. Namun, hendaknya minumlah kopi dengan benar agar mendapat kenikmatan sebenarnya. Tidak hanya itu, meminum kopi dengan benar juga akan mendapatkan manfaat dari kopi yang sesungguhnya. Khususnya untuk segelas espresso.
Di Italia, espresso dijual di kedai kopi berukuran kecil. Begitu segelas espresso tersaji, pemesannya langsung meminumnya sampai habis. Kedai kopi pun tidak menyediakan tempat duduk. Biasanya kopi diminum sambil berdiri. Espresso biasa dinikmati pagi hari sebelum beraktivitas.
Espresso dianjurkan diminum tidak lebih dari 30 detik. Di atas waktu tersebut rasa dari espresso akan berubah. "Di atas espresso ada crema atau busa berwarna emas," jelas Ronald.
Busa tersebut merupakan gelembung berisi udara. Apabila diminum di atas waktu 30 detik, maka busa akan bercampur dengan liquid di dalam kopi. Proses tersebut yang akan mengubah rasa espresso. Kemudian untuk secangkir cappuccino terbaik akan tersaji dengan suhu tidak lebih dari 60 derajat celcius sehingga bisa langsung dinikmati.
Bagi penyuka kopi yang dingin, bisa menikmati cold brew atau cold drip. Cold brew merupakan kopi dari hasil proses mendinginkan kopi selama kurang lebih enam jam. Sementara cold drip dibuat dengan menggunakan mesin khusus. Keduanya bisa menjadi pilihan apabila ingin menikmati minuman kopi dingin saat panas di siang hari.