Ahad 20 Sep 2015 06:34 WIB
Jalan-Jalan Akhir Pekan

Semburat Jingga di Langit Papuma

Matahari terbenam di Pantai Tanjung Papuma
Foto: ROL/Winda Destiana
Matahari terbenam di Pantai Tanjung Papuma

REPUBLIKA.CO.ID, Pantai Pasir Putih Malikan, itulah arti nama dari Pantai Papuma yang berada di Desa Sumberejo, kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember ini. Nama Papuma sudah tidak asing di telinga para pelancong, baik dari dalam maupun dari luar Kota Jember.

Keindahan pantai ini sudah bisa Anda rasakan, ketika mobil yang ditumpangi melewati hutan pohon jati yang dihuni oleh beberapa satwa liar seperti monyet dan burung. Pasalnya, bebatuan yang menjadi ciri khas dari pantai ini akan menyembul keluar diantara pohon jati tersebut.

Jalan yang menanjak, dengan sudut kemiringan 15 derajat membuat Anda tidak sabar untuk bermain air di pantai ini. Setibanya di pinggir pantai, Anda harus siap disapa oleh hembusan angin laut yang cukup kencang. Cukup untuk mengibarkan topi lebar Anda ke arah pantai.

Bila beruntung, pada sore hari sekitar pukul 4, saat matahari sedang mengarah ke barat, Anda akan melihat puluhan kapal dan nelayan yang bersiap-siap akan melaut. Namun, keindahan pantai Papuma tak hanya berhenti sampai disini. Anda perlu sedikit berjalan dan mendaki bukit Siti Hinggil yang berada di ujung jalan.

Tidak sulit untuk mencapai puncak, jalan menuju ke atas dengan sudut kemiringan rata-rata 10 derajat ini sudah mulus, dan diberi pengamanan tangga berwarna merah, membuat wisatawan yang mendaki tidak merasa begitu lelah.

Sampai di puncak, Anda harus mencari spot terbaik untuk menunggu matahari terbenam. Pasalnya, senja terbenam di Papuma hanya muncul dalam hitungan detik. Bila Anda tak siap siaga, Anda akan kehilangan momen sangat indah ini. Perlu diperhatikan pula, semakin sore, banyak fotografer yang juga menunggu kehadiran matahari terbenam. Ada baiknya memang sebelum hari terlalu sore, Anda sudah bisa di atas bukit Sitinggil.

Sekitar pukul 17 lebih 15 menit waktu Jember, matahari perlahan menurun ke arah Barat. Inilah saat-saat paling indah yang bisa dinikmati dari atas ketinggian 100 mdpl. Matahari perlahan menguning, sesaat kemudian berubah menjadi oranye. Lambat laung lembayung senja mulai muncul.

Dengan hembusan angin yang cukup membuat tubuh menjadi sedikit dingin, mata Anda akan dimanjakan oleh lukisan Tuhan berupa prosesi matahari tenggelam di kaki langit pantai yang dihiasi oleh batu karang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement