Sabtu 19 Sep 2015 16:15 WIB

Mendukung Ibu Menyusui, Menyelamatkan Nyawa Bayi

Dokter mengatakan, ibu menyusui harus selalu bahagia. Alasannya produksi ASI sangat dipengaruhi hormon bahagia ibu.
Foto: EPA
Dokter mengatakan, ibu menyusui harus selalu bahagia. Alasannya produksi ASI sangat dipengaruhi hormon bahagia ibu.

REPUBLIKA.CO.ID, Komunitas Ayah ASI menilai dukungan bagi ibu menyusui dari lingkungan dalam memenuhi kebutuhan buah hati akan asupan air susu ibu (ASI), merupakan upaya penyelamatan nyawa.

"Sebenarnya dengan mendukung ibu untuk beraktivitas dalam memenuhi asupan ASI bagi bayinya sama dengan penyelamatan nyawa satu manusia," kata Co-founder Ayah ASI, Agus Rahmat Hidayat, saat ditemui di peluncuran Kampanye 7 Menit Kehidupan, di Jakarta.

Penyelamatan tersebut, lanjut Agus, karena pemberian air susu ibu intensif pada bayi dalam usia enam bulan pertama bisa menurunkan potensi kematian bayi hingga enam persen. "Di sinilah dukungan seorang ayah agar bisa memberikan asupan ASI pada bayinya secara intensif," kata dia.

Para ayah bisa memberi dukungan kepada ibu dengan berbagai cara, seperti membuat ibu tenang dan senang sehingga ASI dapat keluar dengan volume yang banyak. "Ayah juga bisa menjadi pencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai ASI, lalu bisa juga mendukung dengan berbagi peran dengan istri dalam hal mengurus anak," tuturnya.

Dia melanjutkan kerap para ibu yang menjadi wanita karier menghadapi situasi sulit karena ASI tidak bisa diberikan secara intensif, sebab harus bekerja. Sehingga waktunya bersama buah hati menjadi tersita.

"Sesungguhnya hal itu bisa diatasi dengan cara memerah pada waktu tertentu misalnya ketika bangun di pagi hari, istirahat siang di kantor dan sebelum tidur atau waktu lainnya, lalu menampungnya di tempat yang steril kemudian ketika ibu tidak ada, ayah yang bertugas memberi ASI tersebut," ujarnya

Akan tetapi, ujar dia, terkadang para ibu yang menjadi wanita karier menghadapi sikap kurang simpatik dari rekan kerjanya karena intensitas dalam kegiatan memerah dan menampung ASI tersebut dianggap mengganggu kinerja.

"Ini harus disadarkan bahwa dengan mendukung ibu untuk mengupayakan memberi ASI pada buah hatinya telah memberikan kesempatan hidup lebih baik pada anak. Karenanya dukungan dari semua pihak seperti penyediaan ruang laktasi di gedung adalah suatu kebutuhan dan kontribusi bagi dukungan kehidupan," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement