REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh sesuai harapan mereka. Namun apakah orang tua tahu bahwa terlalu banyak mengontrol anak-anak dapat menyebabkan kerusakan psikologis seumur hidup pada anak-anak?
Para peneliti menemukan bahwa orang yang melaporkan orang tua mereka telah mengganggu privasi di masa kecil atau membatasi kebebasan lebih mungkin mendapatkan skor rendah dalam survei kebahagiaan dan kesejahteraan umum di usia remaja, 30-an, 40-an dan 60-an.
Dampak negatif pada kesejahteraan seorang anak sebanding dalam skala yang diamati pada orang yang telah menderita kehilangan. Demikian ujar para ahli dari University College London (UCL). Sebaliknya, orang-orang yang mengatakan orang tua mereka lebih peduli, hangat dan responsif terhadap kebutuhan mereka cenderung lebih baik sebagai dewasa.http://cms.republika.co.id/news/create
Temuan tersebut adalah bagian dari penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 5.000 orang yang lahir sejak 1946. Diketahui kalau masa kecil memiliki pengaruh besar dalam perkembangan anak. Tapi ini adalah studi pertama yang melihat dampaknya dalam waktu yang cukup lama.
Informasi tentang gaya pengasuhan hanya tersedia dari peserta studi itu sendiri, yang diminta untuk mengingat masa kecil ketika mereka sudah berumur 40-an. Tapi lamanya waktu mereka dari masa kecil dimungkinkan timbul bias memori. Pribadi dewasa yang kurang bahagia juga sangat mungkin menggambarkan orang tua mereka sebagai pengendali.
"Orang tua memberikan kita dasar yang stabil untuk menjelajahi dunia, sementara kehangatan dan ketanggapan telah menunjukkan mampu meningkatkan pembangunan sosial dan emosional," kata Dr Mai Stafford, dari Medical Research Council (MRC) Kesehatan Seumur Hidup dan Unit Penuaan di UCL.
"Sebaliknya, kontrol psikologis dapat membatasi kemerdekaan anak dan meninggalkan mereka kurang mampu untuk mengatur perilaku mereka sendiri."
Contoh perilaku psikologis yang terlalu mengontrol adalah mengganggu privasi anak. Hingga keengganan untuk membiarkan anak mengambil keputusan sendiri dan mendorong ketergantungan anak pada satu atau kedua orang tua.
Secara terpisah, peserta penelitian ditanya tentang kontrol perilaku, yang termasuk unsur pengasuhan yang tidak membiarkan anak-anak melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Atau tidak selalu membiarkan mereka keluar sesering yang diinginkan.
Dikutip dari Independent, Kamis (10/9), Dr Stafford mengatakan penelitian tidak ditujukan untuk menyalahkan orang tua. "Orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter mental generasi mendatang, kebijakan untuk mengurangi beban ekonomi dan tekanan lain ke orang tua bisa membantu mereka membina hubungan yang lebih baik dengan anaknya," katanya.
Riset lain menunjukkan adanya hubungan jelas antara stress akibat ekonomi di orang tua dengan perkembangan anak usia dini yang buruk.