Selasa 01 Sep 2015 09:11 WIB

Anak Sering Cemas, Tenang Dulu Ini Kiatnya...

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak menangis
Foto: flickr
Anak menangis

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah anak Anda sering mengalami kecemasan? Merasa takut akan suatu hal sehingga membuat dirinya menjadi takut? Memang kecemasan merupakan bagian dari hidup semua orang dengan derajat yang berbeda. Tapi untuk anak-anak, itu adalah emosi yang dapat membuatnya frustrasi, menakutkan, dan sangat meluap-luap.

Pakar Tumbuh Kembang Anak, Denise Daniels dari Amerika memberikan Anda fakta mengenai kecemasan dan hubungannya pada anak. Pria yang pernah bertugas sebagai penasihat pada masalah isu kesedihan anak untuk kedua mantan ibu negara Amerika, Laura Bush dan Hillary Clinton juga memberikan solusi cerdas menghadapi anak yang sedang cemas.

Tenang, kecemasan adalah hal yang biasa

Menurut pria yang juga merupakan pendiri National Childhood Grief Institute yang telah bekerja sama dengan Yale University Center for Emotional Intelligence untuk mengembangkan The Moodsters, sebuah merek mainan yang didesain untuk mengajarkan anak bekerja melalui emosi. Orang tua tentu ingin anak-anak tahu bahwa setiap orang memiliki pengalaman kecemasan. Kita perlu mengajari anak bahwa itu adalah hal yang biasa.

“Kecemasan merupakan bagian normal pengalaman hidup, semua orang mengalaminya. Ini merupakan hal yang paling umum dikenal dalam bidang kesehatan. Lebih dari apapun, kita ingin anak-anak kita untuk tahu bahwa setiap orang memiliki pengalaman itu. Kita perlu mengajari anak bahwa itu adalah hal yang biasa,” ujar Denise.

Kecemasan dapat berubah menjadi momen mengajarkan anak

Dalam laman Popsugar, Selasa (1/9), disebutkan kecemasan biasanya menggoda para orang tua untuk melindungi anaknya dari ketidaknyamanan dan ketakutan mereka. Denise menyarankan kita untuk mengambil keuntungan lewat kecemasan dan jadikan momen untuk mengajarkan. 

“Kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh jika kita membantu mereka menghadapi risiko. Memberikan banyak dukungan dan mendiskusikan kecemasan kecil, mengelola dosis untuk dampak maksimal,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement