REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film sebagai produk budaya memiliki fungsi beragam. Salah satunya adalah alat promosi yang efektif terhadap satu kawasan atau budaya.
Sebut saja film "Laskar Pelangi" yang langsung mengangkat budaya dan pariwisata Belitung Timur atau "Lord of the Rings" yang mengangkat keindahan bukit 'Hobbit' di Selandia Baru.
Karena itu Kementerian Pariwisata memfasilitasi produser-produser asing untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai lokasi syuting.
Seperti fasilitasi pada produser film Tiongkok yang akan menjadikan Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai lokasi syuting.
"Kami sedang dalam tahap memberikan fasilitasi kru Tiongkok. Saat ini mereka sudah ada di Banyuwangi untuk survei lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat syuting," ujar Vincent Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Melalui film ini diharapkan dapat memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Banyuwangi, memperkenalkan warna-warni atraksi budaya serta menambah daya tarik kunjungan wisatawan, khususnya asal Tiongkok. Terlebih Tiongkok merupakan satu dari tujuh negara target pemerintah untuk mendatangkan wisatawan terbanyak.
"Kita menawarkan lokasi dan kemudahan-kemudahan terkait perizinan lokasi," ujar Vincent.
Produser yang dimaksud, jelas Vincent, adalah dari National Theater Cina yang merupakan badan resmi negara. Mereka akan membuat film layar lebar bertajuk "Twin Flower" yang bercerita mengenai kehidupan seorang artis tenar yang tinggal di Shanghai dan seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kedua sosok ini memiliki wajah yang sama walaupun tidak ada hubungan darah.
Pada satu ketika terjadi pertukaran posisi antara keduanya yang menimbulkan banyak sisi kelucuan (komedi) dan menggambarkan keunikan dua kehidupan, lingkungan dan kebiasaan yang berbeda.
Film ini akan melibatkan sejumlah nama besar pemeran Tiongkok, seperti Zhang Ziyi, Li Bingbing, Chen Kun, Ren Quan dan lain-lain.
"Dan tentunya melibatkan artis dan kru dari Indonesia," kata Vincent.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
