REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kapasitas Bandara Adi Sucipto yang sangat minim membuat jumlah wisatawan asing (Wisman) ke Yogyakarta jumlahnya masih sedikit.
Selain itu, terbatasnya penerbangan langsung dari luar negeri ke Yogyakarta juga menjadi penyebab minimnya Wisman.
Demikian diungkapkan Aris Riyanta, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada wartawan menjelang digelar Jogja Travel Mart (JTM) 2015, di Yogyakarta, Jumat (14/8). JTM akan digelar di The Alana Hotel and Convention Center Yogyakarta, Ahad-Rabu (23-26/8/2015).
JTM 2015 akan diikuti 338 sellers dan dihadiri 108 buyers dari Belanda, Jepang, Malaysia, Perancis, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Jerman, Cina, Thailand, dan Korea Selatan.
"Setelah meningkat jumlah kunjungan wisatawan manca negara, selanjutnya meningkatkan lama tinggal," kata Aris.
Selain mengundang buyers lanjut Aris, juga mengundang dua wartawan dari Thailand yang diharapkan menuliskan tempat wisata di JTM di medianya di Thailand. Sehingga tempat wisata Indonesia bisa lebih dikenal di Thailand.
JTM yang mengambil tema 'Celebrate the Diversity' akan mempromosikan tempat wisata Candi Prambanan, Borobudur, Ratu Boko, dan Sunset di Queen Hotel Parangtritis.
"Tujuannya, memperkenalkan destinasi wisata di DIY. Sehingga selain tujuan utama, juga ditawarkan desa wisata atau wisata lain," kata dia.