REPUBLIKA.CO.ID, Seorang turis Inggris menceritakan kisah horor setelah ia digigit laba-laba saat liburan di Kepulauan Canar, sehingga harus dirawat di rumah sakit dengan cedera mengerikan di kakinya.
Tampak pada kaki kanan pria yang sudah beruban itu membusuk dan bernanah dan agak sedikit memerah.
Barry Jackson (56), dari Kota Stevenage, Provinsi Hertfordshire, Inggris akhirnya membaik setelah dirawat, namun ia masih meninggalkan trauma pada kejadian saat liburan musim panas ke Lanzarote itu, di mana ia percaya bahwa dia terinfeksi oleh laba-laba 'janda palsu'.
Jackson mengatakan, dirinya mulai merasa tidak enak badan di salah satu penginapan di mana ia tinggal, dan selama tiga hari ia berada di Rumah Sakit Lister selama ia menerima pengobatan dan akhirnya sembuh.
"Aku terbangun suatu pagi dan menggigil, panas satu menit dan kemudian berikutnya dingin. Aku kehilangan nafsu makan dan hanya minum air," jelas Jackson seperti dilansir dari Dailymail, Senin (10/8).
Ia menganggap terdapat gejala, termasuk rasa nyeri menyakitkan di kepalanya, yang disebabkan oleh sengatan matahari, dan ia masih merasa sakit ketika ia pulang ke rumahnya. Ia juga beranggapan gigitan di kakinya itu karenai kutu, karena di dekat penginapannya di Lanzarote terdapat banyak kucing.
Dokter praktek umum yang merawat Jackson memberinya antibiotik oral setelah kakinya mulai sakit, tapi hari berikutnya kakinya menjadi bengkak di antara pergelangan kaki dan lutut. Ia pun dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotik intravena empat kali sehari.
"Aku sangat lelah bolak-balik ke rumah sakit demi mengobati kaki ini. Dokter mengatakan ada serangga berbahaya yang sudah menggigit kaki ku. Dan mereka menduganya itu adalah perbuatan laba-laba janda palsu. Julukan untuk laba-laba yang mengeluarkan racun," jelas dia.
Sementara itu, menurut British Arachnological Society, efek dari gigitan laba-laba “janda paslu” tidak mungkin lebih buruk dari sengatan tawon atau lebah.
Dalam situs British Arachnological Society dijelaskan bahwa masalah yang lebih serius hanya mungkin timbul dalam hal reaksi alergi, infeksi gigitan, atau jika orang tersebut sudah dikompromikan oleh masalah kesehatan lainnya.