Senin 10 Aug 2015 08:33 WIB

Benarkah Gadget Selalu Buruk untuk Anak?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Gadget seperti dua sisi mata uang pisau bagi anak. Bermanfaat sekaligus bisa membahayakan perkembangannya.
Foto: AP
Gadget seperti dua sisi mata uang pisau bagi anak. Bermanfaat sekaligus bisa membahayakan perkembangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola asuh yang hiperaktif dapat meningkatkan risiko anak-anak yang tidak aktif. Dalam laman Forbes dikatakan banyak studi menemukan gaya pengasuhan berbeda-beda. Orang tua memang harus menjadi hiperaktif dalam pengasuhan. Tapi hal itu bukan berarti orang tua harus mendorong terlalu keras atau melindungi terlalu banyak.

Sebaliknya, orang tua harus berlatih menjadi sosok yang hiperaktif dengan sengaja. Orang tua harus terus-menerus bijaksana tentang semua keputusan yang dibuat. Dengan contoh, orang tua bisa menunjukkan praktik terbaik diri untuk menjadi orang baik, untuk hidup memenuhi kehidupan, untuk berinteraksi dengan dunia sekitar kita.

Pengasuhan adalah cara paling langsung membuat dampak pada kemanusiaan dan masa depan dunia. Dibutuhkan orang tua aktif untuk menciptakan intelektual, fisik, dan emosional anak-anak aktif.  Jika Anda tidak melakukan apapun, anak-anak akan menempel ke perangkat seperti laptop, iPod, tablet sepanjang hari. 

Kebanyakan orangtua hari ini telah menemukan hal yang sama. Digital media super merangsang, bergerak cepat, dan dirancang untuk mudah dan menggiurkan.  Inilah sebabnya mengapa pada umumnya kita mendengar orang mengeluh tentang kecanduan permainan video. Mereka khawatir bahwa godaan jahat screen time atau masa yang dihabiskan anak depan gadget akan menarik anak-anak mereka ke bawah kesendirian dan kesepian. 

Hal ini, terus terang, tidak masuk akal. Kebanyakan anak-anak juga akan makan es krim dan permen sepanjang hari jika orang tua mereka membiarkan mereka. Sebaliknya, diharapkan orang tua untuk terlibat. Mereka harus mengatur diet atau pola makan anak-anak mereka. Buatlah  anak sehat, berisi dan bahagia. Jangan tinggalkan anak sendirian ketika sedang bersama gadgetnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement