Rabu 05 Aug 2015 06:17 WIB

Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Telur dan Daging

Rep: C39/ Red: Winda Destiana Putri
Tempe (Ilustrasi)
Tempe (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tempe sejak dulu sudah menjadi makanan khas orang Indonesia. Namun, di kalangan maayarakat awam, tempe masih dianggap sebagai pangan kelas sosial ekonomi rendah. Padahal, tempe mempunyai protein yang lebih tinggi daripada telur dan daging.

"Tempe sangat banyak manfaatnya, tempe juga bisa meningkatkan daya ingat," kata ketua umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Dr Hardinsyah kepada ROL, Selasa (4/8).

Data BPS pada 2012 menunjukkan bahwa konsumsi tempe masyarakat Indonesia secara rata-rata mencapai 7 kilogram kapita per tahun. Konsumsi tempe setidaknya memberikan 10 persen dari total protein harian, sementara telur hanya 1.25 persen, daging 3.15 persen, sedangkan sereal sekitar 60 persen.

Ratusan penelitian telah banyak membuktikan bahwa tempe merupakan salah satu pangan bergizi dan bagian dari diet sehat. Tempe dapat digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, tempe juga terbukti dapat mencegah dan mengatasi diare, serta dapat juga mengobati penyakit seperti hiperkolesterol dan hiperglikimia.

Menurut Prof. Hardin, perlu diciptakan persepsi yang lebih baik tentang tempe yang negatif selama ini, bahwa tempe merupakan makanan tradisional yang bergizi, kaya manfaat dan membanggakan.

"Kita bangsa Indonesia tentu tak rela kelak ada bangsa yang mengklaim bahwa tempe sebagai pangan tradisional Negara lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement