REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kota Banjarmasin dengan keunikan memiliki 102 buah sungai, oleh Kementerian Pekerjaan Umum akan dijadikan sebuah kota pariwisata sungai bagaikan Kota Venesia di negara Italia.
Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Banjarmasin Fajar Desira di Banjarmasin, Sabtu menyebutkan, untuk mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai kota pariwisata air yang terkenal bagaikan Venesia tersebut, maka Kementerian PU membentuk sebuah tim yang diturunkan ke Banjarmasin.
Tim terdiri dari beberapa orang itu sudah tiga kali meninjau dua lokasi di Banjarmasin yakni Sungai Kelayan dan Sungai Kerokan Jalan Jafri Zamzam untuk diubah menjadi lokasi wisata sungai melalui program yang dinamaman Kemitraan Habitat.
Menurut Fajar, Banjarmasin harus bersyukur terpilih menjadi lokasi program Kemitraan Habitat tersebut, karena wilayah ini dinilai unik, kota lain yang juga menjadi pilihan program yang diarahkan Kementerian PU tersebut, yakni Kota Malang Jawa Timur dan Bogor Jawa Barat, karena kedua kota tersebut juga dinilai memiliki krasteristik kota yang unik.
Mengingat Banjarmasin memiliki banyak sungai maka kota ini akan diciptakan benar-benar menjadi sebuah kota sungai di Indonesia, dengan demikian maka akan jelas arah pembangunan kota ini, sehingga semua harus berkomitmen membangun kota ini menjadi kota pariwisata sungai.
Dimana sungai bukan saja sebagai lokasi drainase, serta sumber air minum, tetapi juga sebagai transportasi, komunikasi, dan sebagai objek perekonomian masyarakat, khususnya pariwisata, kata Fajar Desira.
Dalam upaya menciptakan program Kemitraan Habitat teresebut, pemerintah akan mengajak banyak kalangan, termasuk pengusaha, aktivis lingkungan, lembaga swadaya masyarakat, serta banyak organisasi lain yang berkomitmen menjadikan kota ini sebagai ikon kota sungai di tanah air.
Apalagi pembangunan Kota Banjarmasin dalam sepuluh terakhir ini sudah banyak mengarah untuk mewujujdkan kota sungai tersebut, seperti pembangunan siring, fasilitas wisata sungai, termasuk pembuatan pasar terapung yang mulai mengubah wajah kota berpenduduk sekitar 800 ribu jiwa ini menjadi kota pariwisata tersebut.
Sementara itu informasi lain disebutkan program Kemitraan Habitat tersebut memfasilitasi penyelenggaraan pemukiman dan perkotaan yang sedang dilaksanakan oleh khususnya masyarakat, termasuk dunia usaha Mendorong terjadinya percepatan pembangunan dan pengembangan pemukiman dan perkotaan di Indonesia yang lebih layak huni dan berkelanjutan.