REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Masyarakat yang hidup di perkotaan cenderung selalu dikejar-kejar oleh waktu yang begitu padat. Bahkan masalah untuk menyisihkan waktu makan pun begitu sulit, sehingga mereka mencari jalan tengah mengonsumsi makanan siap saji.
Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal Public Library of science ONE, mengungkapkan bahwa makanan siap saji dapat meningkatkan risiko manusia kehilangan memori. Penyebabnya karena penggunaan lemak trans yang menjadi peningkat rasa, tekstur, dan dapat dikatakan nyawa dari makanan siap saji.
Makanan siap saji sebelumnya sudah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian terbaru menunjukan bahwa lemak trans juga memiliki pengaruh besar terhadap kehilangan memori bagi pria berusia di bawah 45 tahun.
Penelitian tersebut menunjukan bahwa pria yang mengonsumsi trans lemak mengingat 12 kata lebih sedikit daripada pria yang tidak mengonsumsinya. Kecenderungan memang terjadi pada laki-laki karena menurut peneliti, survei ini diikuti oleh lebih sedikit wanita pada rentang usai yang sama.
"Seperti yang saya katakan kepada pasien, lemak trans mengingatkan kehidupan rak makanan, tapi mereka menghilangkan kehidupan orang," ujar pemimpin peneliti Dr Beatrice Golomb dari University of Califournia, san Diego yang dilansir Mirror, Kamis (30/7).
Tim ini menganalisa data dari 1.018 pria dan wanita yang diminta melakukan survei diet dan ikut dalam tes memori kata. Hasil survei ini menunjukan bahwa pria berusia di bawah 45 tahun mampu mengingat 86 kata. Kemampuan itu terus berkurang 0,76 kata untuk setiap gram lemak trans yang dikonsumsi tiap harinya.