REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perilaku tidak menyenangkan oleh penumpang pesawat yang disebabkan alkohol ataupun keusilan selalu mendatangkan bencana.
Kejadian-kejadian itu akhirnya membuat beberapa maskapai Inggris menyatakan untuk menangani penumpang nakal dengan aturan baru.
Insiden penangkapan setelah penerbangan akhir-akhir ini menjadi sorotan berita di beberapa maskapai penerbangan dunia. Perilaku mabuk dan sulit diatur saat penerbangan bukan berita asing lagi. Beberapa dari mereka bahkan melukai penumpang lain.
Penyebab itu akhirnya membuat Jet2, beberapa operator tur Inggris, British Air Transport Association dan Airport Operators Association mengusulkan kode etik untuk menindak penumpang nakal, termasuk melarang mereka untuk terbang.
Para pembuat onar tersebut sangat menyulitkan bagi penumpang-penyimpangan lain. Terlebih lagi jika mereka melakukan penerbangan keluarga dan menjadi tontonan anak-anak.
"Kami adalah perusahaan penerbangan keluarga dan liburan membawa jutaan penumpang setiap tahun," ujar Phil Ward managing director Jet2.com kepada Telegraph yang dilansir Foxnews, Rabu (8/7).
Ia menjelaskan, maskapai mereka merupakan menjadi pilihan orang-orang yang akan melakukan perjalanan untuk beristirahat dan berlibur. Mereka tidak ingin membiarkan para pengganggu dan pembuat onar merusak waktu liburan karena perilaku seseorang yang tidak menyenangkan.
British Air Transport Association dan Airport Operators Association telah melakukan kerja sama untuk segera menentukan peraturan yang sesuai. Mengingat awal tahun ini, Otoritas penerbangan Sipil (CAA) di Inggris mengeluarkan bahwa perilaku nakal meningkat tiga kali lipat selama tiga tahun terakhir.
Jet2 bersama dengan operator tur lainnya, telah menulis kepada Sekretaris Kerajaan Inggris untuk Transportasi agar mendesak pemerintah membantu menegakkan kebijakan baru. Kebijakan ini dapat membantu penerbangan menangani penumpang nakal dan membasmi perilaku buruk.