REPUBLIKA.CO.ID, Mengajak anak berpuasa bukan perkara yang mudah. Apalagi mengajak mereka berpuasa sehat. Perlu trik-trik khusus yang dilakukan para orang tua.
Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi, mengatakan setelah mengajarkan anak berpuasa. Orang tua bisa mengajak anak berpuasa sehat.
Hal utama yang harus dilakukan adalah membantu anak jalani puasa sehat. Bagaimana caranya? Misalnya sediakan buah di meja makan dan jelaskan pada anak bahwa buah merupakan makanan yang baik untuk anak. Pastikan asupan makanan saat puasa untuk anak sehat. Walaupun puasa, anak tetap membutuhkan nutrisi pertumbuhan. Anak harus mengonsumsi makanan lengkap, terutama buah dan sayur.
Yang terpenting, orang tua harus memberikan contoh. Misalnya ingin mengajarkan puasa pada anak, maka orang tua harus puasa. Dengan melihat orang tuanya puasa, anak akan tertarik untuk melakukannya.
“Lakukan bagaimana puasa sehat, misalnya saat sahur dan buka makan sayur dan buah. Anak belajar secara visual, dengan begitu ia akan cepat menangkapnya dan niat berpuasa juga seperti orang tuanya. Dia juga akan ikut tertarik berpuasa dengan sayur dan buah,” papar Vera dalam acara buka puasa bersama “Awali Puasa dengan Kiwi”, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Setelah itu, berikan anak hadiah atau imbalan. Hadiah dua macam ada motivasi internal dan eksternal. Pada anak motivasi internal belum ada, namun harus dibangkitkan. Misalnya rasa bangga berpuasa. “Ih hebat anak mama bisa puasa penuh”.
Sementara motivasi eksternal, berikan anak imbalan. Disarankan bukan berupa uang misalnya sehari puasa diberi Rp 5.000. Tapi sebaiknya berupa makanan kesukaan. Misalnya puasa setengah hari, buka puasa biasa saja. Tapi kalau satu hari penuh puasanya, bisa berikan makanan kesukaan anak, misalnya puding buah kiwi.