Kamis 11 Jun 2015 13:08 WIB
Engeline Tewas

Engeline, Korban Ketidakharmonisan Keluarga

Rep: C23/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6). Angeline akhirnya ditemukan Rabu (10/6) dalam kondisi tewas.
Foto: Antara
Sejumlah relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6). Angeline akhirnya ditemukan Rabu (10/6) dalam kondisi tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Maranatha Bandung Efnie Indrianie menerangkan kasus pembunuhan Angeline bisa disebabkan karena faktor ketidakharmonisan keluarga. Terlebih, Angeline merupakan anak adopsi, atau tidak termasuk dalam lingkaran keluarga utuh.

Efnie menjelaskan, ketika satu keluarga mengalami disfungsi atau ketidakharmonisan hubungan, maka anggota keluarga baru, seperti Angeline, bisa terkena dampak tersebut. "Anggota baru ini (Angeline), bisa menjadi objek pelampiasan agresi, seperti dilecehkan atau disakiti," ujarnya. Kamis (11/6).

Sedangkan kemungkinan keterlibatan keluarga angkat Angeline dalam pembunuhan tersebut, kata Efnie, masih harus dibuktikan. "Bisa saja keluarga berkolaborasi sehingga sang anak tidak mendapatkan proteksi," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Angeline, bocah berumur delapan tahun, diduga dibunuh oleh petugas jaga rumah keluarga angkatnya, Agus. Diduga juga, mayat Angeline yang dikubur di pekarangan rumahnya diketahui oleh ibu angkatnya, Margareth Ch Megawe.

Setelah Agus menjadi tersangka dan mengakui kesalahannya, kini semua keluarga Angeline yang tinggal satu rumah masih diperiksa lebih lanjut oleh Polresta Denpasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement